Diharapkan, Kawasan industri tersebut akan menggunakan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pusat distribusi barang dalam mendukung peran Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub internasional.
"Salah satu syarat kemajuan ekonomi suatu daerah itu adalah kelancaran logistik, dan keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung ini dapat menjadi penunjang kelancaran distribusi logistik di KEK Sei Mangkei," ujar Dirjen Arif.
Baca Juga:
PUPR Kebut Pengembangan Kawasan Industri Weda Bay di Maluku Utara
Keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung ini dapat meningkatkan produktivitas di wilayah Sumatera Utara yang memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA), diantaranya kelapa sawit, produk turunan CPO, karet, kertas, dan lain-lain.
"Selain itu, beberapa perusahaan industri seperti Inalum direncanakan akan membuka cabangnya di wilayah tersebut, sehingga dengan adanya pelabuhan yang besar ini dapat menunjang mobilitas barang dari dan ke KEK Sei Mangkei," jelasnya.
Beberapa perusahaan besar yang beroperasi di sekitar Pelabuhan Kuala Tanjung yaitu PT Indonesia Asahan Alumunium, PT Multimas Nabati Asahan (Wilmar), PT Domas Argointi Prima, PT Industri Nabati Lestari, PT Unilever Oleochemical Indonesia, PT Sumatra Tobacco Trading Company, PT Toba Pulp Lestari dan perusahan-perusahaan lain yang berpotensi masuk ke wilayah tersebut.
Baca Juga:
Kemenperin Akselerasi Pengembangan Kawasan Industri Ramah Lingkungan
"Sehingga keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung ini diharapkan dapat menjadi daya tarik dan mendorong terwujudnya kemajuan industri," tutup Dirjen Arif. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.