WahanaNews.co | Pemerintah mulai menggarap pembangunan fisik ibu kota negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Targetnya, tahun 2024 sudah mulai ada pemindahan untuk kantor pemerintah dan beberapa fungsi pelayanan telah dilakukan secara bertahap hingga nantinya seluruh kantor pemerintahan pindah ke wilayah baru.
Sedikitnya ada sekitar 500 ribu Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian dan Lembaga (K/L) akan dipindahkan ke kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru pada tahap awal pembangunan yakni periode 2022-2024. Hal tersebut seiring dengan pembangunan infrastruktur utama seperti istana kepresidenan, gedung DPR/MPR dan perumahan di tahap awal pembangunan IKN.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
"Pembangunan dan beroperasinya infrastruktur dasar untuk 500 ribu penduduk tahap awal," tulis keterangan di situs resmi IKN.
Kemudian, pada tahap selanjutnya yakni periode 2025-2035, akan dilakukan pengembangan fase kota berikutnya seperti pusat inovasi dan ekonomi, dan menyelesaikan pemindahan pusat pemerintahan IKN.
Selain itu, pengembangan sektor-sektor ekonomi prioritas, penerapan sistem insentif untuk sektor-sektor ekonomi prioritas, serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan juga akan dilakukan pada periode tersebut.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Berbagai survei maupun jajak pendapat telah dikemukakan oleh banyak pihak baik yang pro maupun kontra terkait pemindahan ibu kota khususnya dari sisi potensi bisnis propertinya. Banyak dampak positif yang akan didapatkan khususnya di kota Balikpapan karena menjadi Gerbang Ibu Kota Negara.
Dalam acara IKN Properti Expo 2022, Kementerian PUPR mengatakan bahwa sektor properti merupakan sektor yang masih tumbuh secara positif di tengah masa pandemi Covid-19. Berdasarkan data BPS, Ekonomi Indonesia triwulan I-2022 tumbuh sebesar 5,01% (year-on-year).
Di antara pertumbuhan tersebut, perumahan yang masuk ke dalam sektor real estate atau properti menjadi salah satu sektor yang tumbuh positif sebesar 3,78%.