Sementara itu, pakar pembangkit listrik dengan tenaga thorium dari International Atomic Energy Agency (IAEA) Matthias Krause mengatakan, ada beberapa kelebihan thorium dibanding uranium yakni jumlahnya tiga hingga empat kali lipat dibandingkan uranium di dunia. Sifat fisiknya jauh lebih baik dan lebih stabil dibanding uranium, meski membutuhkan biaya lebih tinggi dan lebih rumit dalam mengolahnya.
Hal positif yang dimiliki pembangkit listrik dengan thorium dibanding dengan uranium, menurut dia, reaktornya lebih aman meski sebenarnya keamanan sebuah reaktor bergantung dengan teknologi yang digunakannya bukan dengan apa yang ditaruh di dalamnya.
Baca Juga:
PLN Gandeng PGE Bentuk Konsorsium Kembangkan Pembangkit Listrik Panas Bumi
Thorium dapat digunakan di semua teknologi sama yang dapat digunakan uranium, dan limbahnya bisa kurang beracun dibanding limbah uranium setelah 300 tahun.
Alasan belum ada thorium yang dikembangkan secara komersial sejauh ini di dunia, menurut Krause, karena tidak dapat digunakan secara langsung, harus dikombinasikan dengan neutron dan prosesnya rumit.
"Biasanya saat negara itu harus menggunakannya saat itu mereka akan berinvestasi, dan saat ini hanya India yang pada tahap harus menggunakannya", katanya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.