WahanaNews.co, Jakarta - Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Moga Simatupang mengatakan, pemerintah terus berupaya memperkuat infrastruktur metrologi untuk mempercepat transformasi ekonomi berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Moga Simatupang
saat memberikan sambutan di acara Hari Metrologi Sedunia ke-149 (World Metrology Day/WMD) 2024 yang diselenggarakan di Hotel Pullman Jakarta Central Park hari ini, Senin (20/5).
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
WMD 2024 mengusung tema nasional ‘Penguatan Infrastruktur Metrologi untuk Mempercepat Transformasi Ekonomi dan Lingkungan yang Inklusif dan Berkelanjutan’. Acara ini merupakan kolaborasi Direktorat Metrologi Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan, Badan Standardisasi
Nasional (BSN), dan Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB) Germany. Turut hadir Kepala BSN
Kukuh S. Achmad, Asisten Direktur Biro Metrologi Legal Internasional (The International Bureau of Legal Metrology/BIML) Ian Dunmill, dan Direktur Metrologi Ditjen PKTN Sri Astuti.
“Kementerian Perdagangan berkolaborasi dengan BSN terus berupaya memperkuat infrastruktur
metrologi di Indonesia. Metrologi legal yang kuat dan andal adalah fondasi untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Moga.
Moga menerangkan, pertumbuhan ekonomi yang inklusif melibatkan semua lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah, serta masyarakat pedesaan. Sehingga, pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang memastikan pemerataan ekonomi dan akses yang adil terhadap kesempatan perdagangan.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Kebijakan perdagangan yang berkelanjutan harus memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan sosial. Hal ini meliputi perlindungan terhadap lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat lokal dalam perdagangan internasional. Sehingga, penerapan metrologi legal akan memberikan jaminan kebenaran pengukuran untuk menghasilkan produk-produk berkualitas dan
berdaya saing global, serta melindungi kepentingan umum,” imbuh Moga.
Moga menjelaskan, produk dan layanan perdagangan, serta diversifikasi pasar akan mendukung
pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi juga merupakan kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
Sementara, peningkatan akses
pasar internasional dan teknologi informasi penting untuk memperluas kesempatan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Menurut Moga, Indonesia dapat memperkuat posisi dalam perekonomian global dengan
menerapkan strategi perdagangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Mari kita jadikan hari ini sebagai momentum untuk membangun metrologi legal nasional untuk
memberikan perlindungan konsumen, menciptakan tertib niaga, serta untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” pungkas Moga.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]