WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air mengoptimalkan pemanfaatan Bendungan Pengga yang telah dibangun sejak tahun 1991-an untuk mendukung kebutuhan air baku di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Hal ini sesuai dengan kebijakan OPOR (Operasi Pemeliharaan Optimalisasi dan Rehabilitasi) yang disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Menteri Basuki mengatakan, pentingnya pemeliharaan infrastruktur yang telah dibangun dengan baik agar dapat terjaga manfaatnya, sehingga nilai aset yang telah terbangun dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Pembangunan bendungan dan embung sebagai tampungan air merupakan salah satu upaya nyata untuk mengatasi ancaman perubahan iklim (climate change), terutama menghadapi cuaca ekstrem.
"Untuk menghadapi ancaman perubahan iklim (climate change) Pemerintah Indonesia harus memperbanyak tampungan air (reservoar), baik itu embung dan bendungan. Kita utamakan bendungan agar di saat kemarau masih ada cadangan air yang cukup besar. Dan di musim hujan, mampu menjadi tampungan yang efektif menahan debit banjir," kata Menteri Basuki.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Bendungan Pengga yang berada di Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dimanfaatkan untuk menghantarkan air menuju KEK Mandalika dan daerah pendukung di sekitarnya, termasuk kawasan Sirkuit Moto GP Mandalika. Air baku dari Bendungan Pengga dibawa menggunakan intake yang telah selesai dibangun dengan sistem pompa berkapasitas 150 liter per detik.
Air baku Bendungan Pengga dipompa menggunakan dua pompa untuk mendorong laju air baku menuju KEK Mandalika. Pembangunan booster pump ini mengingat elevasi KEK Mandalika lebih tinggi dari Bendungan Pengga. Selanjutnya air didistribusikan dengan jaringan Pipa HDPE sepanjang 24,150 km yang juga telah selesai dibangun pada 2022. Intake dengan sistem pompa Bendungan Pengga dapat digunakan secara bergiliran selama 24 jam.
Bendungan Pengga merupakan bendungan lama yang telah dibangun sejak tahun 1991 dengan volume 21 juta m3. Bendungan ini memiliki kapasitas air baku sebesar 1.000 liter per detik yang bersumber dari bendungan lain, yakni Bendungan Batu Jai yang berasal dari DAS Dodokan. Sebelumnya Bendungan Pengga sudah memberikan manfaat sebagai penyedia air irigasi pertanian dan air baku bagi masyarakat Lombok Tengah.