Bakteri ini menyerang bagian dalam buah dan merusak jaringan buah hingga menjadi keras dan berair keruh. Buah busuk dimulai dari bagian ujung buah dan panjang sampai batas bagian atas daging buah membusuk.
Buah yang akan disimpan tetap seperti kantung yang berisi udara. Lama-lama cairan keruh dalam buah ini akan menetes perlahan-lahan sampai habis.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Setelah cairan tersebut habis, kulit buah akan mengering dan tetap transparan. Penyakit ini dikenal juga dengan nama penyakit lodoh.
Berikut cara mengendalikan penyakit busuk basah buah cabai akibat bakteri.
Menggunakan benih unggul yang tahan terhadap bakteri
Sanitasi lahan dengan perlindungan lingkungan tanaman
Menanam dengan jarak tidak terlalu rapat, berfokus pada saat musim hujan
Memusnahkan buah dengan cara membakarnya atau dipindahkan jauh dari lokasi
Menggunakan mulsa plastik untuk mengurangi kelembapan, terutama jika menanam pada musim hujan,
Penyemprotan bakterisida dengan dosis dan cara yang tepat. Contoh bakterisida misalnya agrimycin, agrept, kuproxat, plantomycin atau bactoxyn atau dengan aplikasi PGPR dan Trichoderma.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
2. Busuk basah buah cabai akibat lalat buah
Selain busuk basah karena serangan bakteri, busuk basah buah cabai juga disebabkan oleh serangan hama lalat buah. Lalat buah adalah suka yang suka menyerang buah-buahan, berwarna kuning kecoklatan dan mirip dengan tawon atau lebah.
Lalat buah yang menyerang buah cabai adalah lalat buah dewasa yang berjenis kelamin betina. Adapun lalat buah jantan sama sekali tidak melewati tanaman.