Lalat buah betina dewasa akan siap menyimpan telur-telurnya di dalam buah cabai. Telur-telur tersebut dalam beberapa hari akan menetas dan menjadi larva.
Larva lalat buah akan bertahan hidup di dalam buah inangnya dengan memakan daging sampai menjadi lalat buah dewasa. Lalat buah menyerang buah cabe yang masih muda juga buah cabai yang sudah matang atau lebih matang.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
Serangan awal lalat buah akan terlihat dengan ciri-ciri tangkai buah, ujung buah atau bagian tengah buah cabai menguning. Jika diperhatikan dengan seksama, maka ada lubang kecil pada buah cabai yang menguning tersebut.
Buah cabai yang terserang akan membusuk, sedikit berair dan rontok. Jika buah cabai dibelah berbentuk larva lalat buah yang berbentuk seperti ulat-ulat kecil berwarna putih.
Serangan yang terjadi pada buah cabai muda (cabai hijau) kadang-kadang menyebabkan buah gugur sebelum telur lalat buah menetas.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Adapun serangan pada buah cabai yang sudah tua (matang atau lebih matang) biasanya buah akan bertahan sampai telur menjadi larva sebelum akhirnya gugur.
Berikut beberapa cara mengendalikan penyakit busuk basah buah cabai akibat lalat buah.
Menanam cabai jauh dari tanaman inang lalat buah, seperti timun, terong, tomat atau semangka
Tidak menanam pada bekas tanaman terong, tomat, timun atau semangka, kecuali lahan sudah benar-benar steril dari sisa-sisa tanaman terdahulu
Pemasangan perangkap lalat buah
Penyemprotan insektisida berbahan aktif profenofos + metomil atau dimetoat + metomil. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada saat lalat buah aktif, yaitu pagi hari sebelum matahari terik. [rds]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.