WahanaNews.co, Tangerang - Menteri Perdagangan RI Budi Santoso bertemu dengan Direktur Regional Australia dan Selandia Baru Sorbent Group Australia, Steve Nicholson, Kamis, (16/10) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.
Keduanya membahas penguatan peran Pemerintah Indonesia dalam menjaga keberlangsungan ekspor bubur kayu dan kertas (pulp and paper) ke Australia. Dalam hal ini, buyer Australia meminta Pemerintah Indonesia untuk mendorong Pemerintah Australia membuka dialog dengan pelaku usaha produk kertas Australia.
Baca Juga:
Lepas dari Pengenaan BMAD Australia, Sinyal Positif Ekspor Kaca Apung Bening Indonesia
“Kami bertemu buyer dari Australia yang rutin membeli produk pulp and paper Indonesia. Buyer ini mengharapkan dukungan Pemerintah Indonesia untuk mendorong Pemerintah Australia agar dapat
berdialog dengan mereka. Kami dukung berbagai upaya untuk semakin memperkuat ekspor produk
Indonesia ke Australia,” kata Mendag Busan pasca pertemuan.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Direktur PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Irsyal Yasman, Konsul Jenderal RI di Sydney Pendekar Muda Leonard Sondakh, dan Atase Perdagangan (Atdag) RI Canberra Agung Haris Setiawan. Pertemuan berlangsung di sela-sela pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 pada 15—19 Oktober 2025 di lokasi yang sama.
Menurut Mendag Busan, Kementerian Perdagangan RI memiliki perwakilan perdagangan RI di Australia, yaitu Atdag RI di Canberra dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Sydney.
Baca Juga:
Produk Lokal Tembus Pasar Global, Dimulai dari Ruang Tamu Mendag
Keduanya siap memfasilitasi buyer Australia yang ingin membeli produk-produk Indonesia. Para perwakilan perdagangan RI di Australia juga dapat membantu mendorong dialog antarpemerintah yang dibutuhkan buyer Australia maupun pelaku usaha Indonesia yang ingin ekspor ke Australia.
Sementara itu, Steve Nicholson berharap hubungan dagang dengan eksportir Indonesia terus berlanjut dan semakin diperkuat dengan dukungan Pemerintah Indonesia. Hal ini diperlukan untuk memastikan kesinambungan pembelian produk-produk dari Indonesia.
“Kami harap hubungan kita akan terus berlanjut dan kami mengharapkan bantuan Pemerintah Indonesia agar dapat membantu membuka dialog dengan mitra di Australia. Hal ini juga untuk menjaga kesinambungan produksi kami di Australia menggunakan bahan-bahan dari Indonesia,” kata Steve.