Untuk komoditas cocoa, kata Yanti, Mondelez telah membuat program yang bernama cocoa life. Melalui program cocoa life, Mondelez berkomitmen sejak 2012 hingga 2022 untuk mencari cocoa yang memiliki keberlanjutan dari enam negara. Program tersebut telah menggelontorkan dana sebesar US$400 juta.
Adapun program harmoni adalah keberlanjutan untuk gandum yang banyak berfokus di Eropa dan negara-negara lainnya. Maka Mondelez berkomitmen 100 persen bahan baku biskuit yang berada di Eropa akan bersumber dari program harmoni. Kemudian keberlanjutan dari sawit, perusahaan tetap berkomitmen untuk 100 persen dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Baca Juga:
4 Tips Sukses Bisnis Kuliner di Era Digital
"Kami percaya dengan komitmen, kami akan memberikan dampak yang besar terhadap perubahan iklim," ujarnya.
Senior Advisor Sustainability, Sinar Mas Agribusiness and Food, Agus Purnomo mengatakan, implementasi tata-kelola keberlanjutan harus memiliki aturan yang jelas.
Aturan perusahaannya mencakup pengelolaan lingkungan, keberperanan sosial, komunikasi, lingkungan kerja dan industri, termasuk saat berurusan dengan para karyawan serta rantai pasok.
Baca Juga:
Ini Tips Memilih Broker Terbaik saat Mau Mulai Trading
Agus mengungkapkan, pihaknya selaku berupaya untuk bisa menelusuri bahan yang dibeli dari pemasok ketiga sampai ke tingkat kebun atau pohon. Perjalannya cukup menggembirakan, pada Desember 2015, Sinar Mas Agri sudah berhasil memetakan seluruh pabrik minyak kelapa sawit yang dibeli.
Kemampuan ketelusuran itu untuk mengetahui siapa pemilik pabrik hingga aktivitas atau cara mereka menghasilkan produk-produknya. Pada tahun lalu, Sinar Mas Agri sudah mencapai 95 persen kemampuan penelusuran pemasok ketiga.
Dia menegaskan, perusahaannya bukan hanya menjaga kawasan hutan yang ada di dalam konsesi kebun sawit Sinar Mas Agri, tapi juga mengajak masyarakat sekitar di lokasi lahan konsesinya memiliki kebun.