Capaian ini juga setara 102,08% dari target yang ditetapkan Pemerintah sebesar 299,99 TWh.
Penjualan tenaga listrik ini menjadi penopang utama pendapatan perseroan, di mana penjualan mencapai Rp353,17 triliun, meningkat dari Rp333,19 triliun pada tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Wujud Kontribusi ke Negara, PLN Setor Rp 65,59 Triliun Lewat Dividen, Pajak dan PNBP
Dengan kinerja positif ini, PLN mencatatkan laba bersih sebesar Rp17,76 triliun.
Dengan kinerja impresif tersebut PLN tidak hanya menjadi perusahaan utilitas terbesar di kawasan, tetapi juga menempati peringkat ke-6 dalam daftar keseluruhan yang memuat 500 perusahaan terbesar se-Asia Tenggara berdasarkan pendapatan.
“Capaian ini sejalan dengan visi PLN untuk menjadi bagian dari Top 500 Global Company.
Baca Juga:
Rekor! PLN Kantongi Pendapatan Hingga Rp545 Triliun Sepanjang 2024
Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat dan dukungan pemerintah yang menjadi fondasi kuat dalam menjaga ketahanan dan kemandirian energi nasional,” tambah Darmawan.
Sementara itu Asia Editor Fortune, Nicholas Gordon, mengungkapkan bahwa posisi PLN dalam daftar Fortune 500 Southeast Asia ini menunjukkan pentingnya sektor energi dalam struktur ekonomi Asia Tenggara.
"Peringkat ke-6 berdasarkan pendapatan tahun ini adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN). Peringkat ini menyoroti satu sektor penting dari daftar ini, yaitu energi, baik itu pemanfaatan sumber daya, pembangkitan listrik, maupun transmisi listrik sebagai sektor dominan dalam Southeast Asia 500, yang menyumbang hampir sepertiga dari total pendapatan daftar tersebut," kata Gordon.