Pada gelaran PLN Electric Run kali ini, seluruh kebutuhan energi di area acara dipenuhi menggunakan listrik hijau.
Melalui genset berbasis green hydrogen dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Mobile dari PLN Nusantara Power dan PLN Indonesia Power, sumber energi event lari tersebut sepenuhnya menggunakan teknologi ramah lingkungan tanpa emisi karbon.
Baca Juga:
Listrik Banda Aceh Normal Kembali, PLN Siaga 24 Jam Amankan Pasokan
Tampak genset berbasis green hydrogen dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Mobile dari PLN Nusantara Power dan PLN Indonesia Power. Keduanya menyuplai penuh listrik hijau pada event PLN Electric Run 2025.
Selain itu, Darmawan melanjutkan, untuk menetralkan emisi yang dihasilkan, termasuk konsumsi energi serta penggunaan kendaraan dan aktivitas peserta di lokasi kegiatan, PLN Group melalui PLN Energy Management Indonesia (EMI) juga melakukan carbon offset/kompensasi karbon.
Atas upaya ini, PLN Electric Run menjadi event lari pertama di Indonesia yang berhasil mencapai status net zero emissions.
Baca Juga:
Direktur Utama PLN Tinjau Aceh Tamiang, Pastikan Listrik Pulih dan Bantuan Tepat Sasaran
"Dalam penyelenggaraan PLN Electric Run 2025 ini tidak ada emisi gas rumah kaca, secara end to end termasuk gensetnya menggunakan genset berbasis hidrogen, ada PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Artinya kita betul-betul menekan emisi gas rumah kaca," ucapnya.
Melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan kompensasi karbon dari kegiatan ini, PLN juga melakukan konversi nilai emisi ke rupiah untuk memberikan manfaat sosial berupa bantuan alat penggiling padi bertenaga listrik kepada mitra kelompok tani di berbagai daerah di Indonesia.
Bantuan tersebut akan disalurkan melalui Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) sekaligus merupakan aksi konkret pengurangan emisi di sektor pertanian dan peningkatan kesejahteraan para petani.