"Saat ini, sistem kelistrikan Aceh membutuhkan waktu 24 jam dalam proses sinkronisasi agar pasokan listrik lebih stabil dan kokoh. Proses sinkronisasi dilakukan untuk mengeliminasi pemadaman bergilir sehingga sistem kelistrikan Aceh menjadi pulih seperti sedia kala," jabar Darmawan.
PLN memastikan prioritas utama pemulihan ditujukan kepada fasilitas layanan publik, seperti rumah sakit, posko pengungsian, kantor pemerintahan, jaringan telekomunikasi, serta infrastruktur vital lainnya.
Baca Juga:
Akses Darat Terputus, PLN Gunakan Helikopter untuk Suplai Listrik Darurat ke RSUD Takengon
Secara bertahap, energi listrik juga dipasok kembali ke rumah-rumah warga. Darmawan menekankan bahwa faktor keselamatan tetap diutamakan dengan memastikan seluruh lokasi bebas dari potensi bahaya sebelum disambungkan kembali.
Abdul (40), salah seorang pedagang pakaian di Aceh mengaku telah dapat berjualan kembali setelah pasokan listrik berhasil dipulihkan.
"Jaringan telekomunikasi yang sebelumnya lumpuh, kini dapat beroperasi, sama seperti fasilitas-fasilitas publik vital lainnya. Kami juga tetap mengutamakan keselamatan warga dengan memastikan setiap lokasi telah aman dari genangan air sebelum kembali dialiri listrik. Tidak hanya itu, petugas PLN juga terus bersiaga di wilayah-wilayah yang terdampak untuk mengantisipasi setiap potensi gangguan kelistrikan susulan," terang Darmawan.
Baca Juga:
Kerja Nonstop, PLN Sukses Terangi Kembali Seluruh Wilayah Sumatra Barat
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa proses pemulihan dihadapkan pada tantangan berat ketika banjir dan longsor susulan merobohkan sejumlah tower transmisi di titik-titik baru yang sebelumnya tidak terdampak.
Situasi tersebut membuat PLN harus melakukan penghitungan ulang jaringan, mendatangkan alat tambahan, dan menambah jumlah personel untuk membangun tower darurat dalam waktu yang sangat singkat.
"Di tengah upaya penyambungan transmisi yang sudah kami identifikasi, cuaca kembali memburuk dan merobohkan tower di titik baru. Ini memerlukan peralatan baru dan tambahan tenaga di lapangan. Namun berkat kerja bersama TNI, Polri, Pemda, BNPB, BPBA, hingga masyarakat, semua kendala tersebut dapat kami atasi,” tutup Darmawan (Seremoadver).