WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana melakukan hilirisasi rumput laut. Artinya, ke depan Indonesia bakal melarang ekspor rumput laut dalam bentuk mentah.
Menurutnya, hilirisasi jangan hanya terpaku pada produk mineral. Ia menyebut produk pertanian dan kelautan RI juga harus ikut program itu.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Produk-produk pertanian banyak sekali yang bisa kita kerjakan, kelautan. Sekarang yang mungkin ramai ke depan akan kita ramaikan itu rumput laut," ujar Jokowi dalam acara Kompas 100 CEO Forum di Kawasan IKN Nusantara, Kamis (2/11/23).
Meski demikian, Jokowi tak merinci kapan hilirisasi rumput laut itu bakal dilaksanakan.
Mantan Wali Kota Solo itu mengklaim potensi rumput laut sangat besar. Ia menilai tanaman air itu bisa diolah menjadi produk kecantikan hingga bioetanol.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Jokowi menegaskan potensi tersebut harus dilaksanakan. Apalagi, kata dia, Indonesia merupakan penghasil rumput laut kedua terbesar di dunia.
Ia mengklaim saat ini produksi rumput lain Indonesia baru mencapai 10,2 juta ton. Dari total jumlah tersebut, mayoritas masih diekspor dalam bentuk mentah.
"Kenapa kita tidak larikan ke bioetanol? ini yang saya senang kalau rumput laut dikerjakan, atas dapat, tengah dapat, rakyat pesisir dapat semua," imbuh Jokowi.
Jokowi menuturkan jika hilirisasai di sektor pertanian dan kelautan sudah berjalan, pendapatan per kapita bisa meningkat. Menurutnya, pendapatan per kapita Indonesia bisa naik menjadi US$10 ribu dalam 10 tahun mendatang.
"Dalam 15 tahun ke depan mungkin sudah mencapai US$13.600-US$14 ribu, 20 tahun lagi bisa sudah US$21 ribu ke atas," kata Jokowi.
[Redaktur: Sandy]