WahanaNews.co, Chicago - Produk kemasan makanan asal Indonesia berhasil meraih potensi transaksi
senilai USD 50 juta atau sekitar Rp800 miliar pada salah satu ajang bisnis terbesar di Amerika Serikat (AS), yakni National Restaurant Association (NRA) Show 2025.
Pameran ini berlangsung pada 17–20
Mei 2025 di McCormick Place, Chicago, AS. Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago Dhonny Yudho Kusuma menyampaikan, partisipasi kali ini semakin memperkenalkan
produk kemasan makanan dari Indonesia ke pasar mancanegara.
Baca Juga:
Bertemu Wamen METI Jepang, Wamendag Roro: Pelaku Usaha Indonesia-Jepang Siap Maksimalkan Pemanfaatan IJEPA
“Produk kemasan makanan yang dibawa peserta dari Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi hingga USD 50 juta. Capaian ini menandakan minat yang besar dari buyer AS terhadap produk kemasan makanan dari Indonesia.
ITPC Chicago berkomitmen mendukung pelaku usaha Indonesia untuk terus berpromosi, serta akan menghubungkan mereka dengan para buyer dan pemangku kepentingan di AS,” ujar Dhonny saat mengunjungi stan peserta dari Indonesia bersama
Pjs Konsul Jenderal RI di Chicago Raden Hikmat Moeljawan.
Dhonny menambahkan, industri makanan dan minuman global saat ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Kondisi ini mendorong peningkatan kebutuhan inovasi kemasan, bahan makanan berkualitas, serta peralatan dapur yang efisien dan ramah lingkungan.
Baca Juga:
Gelar Pertemuan dengan OCCI, Indonesia Dorong Peningkatan Kerja Sama UKM dengan Jepang
Sebanyak tiga perusahaan Indonesia berpartisipasi pada NRA Show 2025. Ketiga perusahaan tersebut, yakni PT Green Source Indonesia yang merupakan produsen kemasan yang dapat terurai secara alami (biodegradable), serta PT Grand Major Packaging Indonesia dan PT Legend Packaging Indonesia yang merupakan produsen kemasan makanan. Ketiga perusahaan yang berpartisipasi ini
merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) Tiongkok yang berproduksi di Indonesia.
Dhonny menambahkan, perusahaan-perusahaan hasil PMA turut mendorong peningkatan ekonomi
Indonesia, termasuk dalam hal mendorong ekspor.
“Perusahaan-perusahaan hasil PMA turut membantu meningkatkan nilai tambah ekspor Indonesia, menyerap tenaga kerja lokal, dan memperluas jaringan industri penunjang seperti logistik, percetakan, dan bahan baku lokal,” ujar Dhonny.