WahanaNews.co, Tangerang - Ada yang berbeda dari ajang penghargaan Primaniyarta 2025 pada pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 pada Rabu (15/10) di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten.
Apresiasi kepada pelaku usaha penggerak ekspor tersebut, tahun ini juga diberikan kepada pelaku usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk kategori UMKM BISA Ekspor Award.
Baca Juga:
Rasa Lokal Nusantara di Atas Roda: Kulineran Seru Food Truck di Pangan Nusa 2025
Adalah PT Azaki Food Internasional yang sukses meraih gelar perdana tersebut berkat komitmen dan
kegigihannya membawa produk tempe Indonesia menembus pasar global. Menteri Perdagangan Budi
Santoso menyerahkan langsung trofi penghargaan kepada CEO PT Azaki Food Internasional, Cucup Ruhiyat.
“Penghargaan Primaniyarta untuk eksportir UMKM BISA Ekspor merupakan bentuk apresiasi terhadap
pelaku UMKM yang berhasil menembus pasar ekspor dan menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya.
Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi pelaku usaha untuk terus meningkatkan semangat dan daya
saing, membuka peluang baru, serta memperluas pasar ekspor demi kemajuan bersama,” ujar Mendag.
Usai menerima penghargaan, Cucup mengungkapkan, dirinya merasa bangga dan bersyukur bisa menyabet
predikat UMKM BISA Ekspor Award. Menurutnya, sejak didirikan pada Desember 2019, PT Azaki Food
Internasional sudah bercita-cita menyasar pasar ekspor.
Baca Juga:
“Indonesia’s Pride” di Trade Expo Indonesia 2025, Harmoni Seni, Warisan Budaya, dan Teknologi
“Ini merupakan bisnis keluarga sejak 2005, tapi saya sendiri baru terjun sejak 2016 dan melihat perkembangan potensi pasar luar negeri untuk produk tempe ini besar. Maka, kami coba penuhi standar legalitasnya dan sertifikasi, serta membangun pabrik sendiri di Bogor pada 2019 agar bisa melakukan ekspor,” ujar Cucup.
Kesuksesan menembus pasar ekspor ini, menurut Cucup, tidak terlepas dari beberapa keunggulan dan diferensiasi produk tempe yang ditawarkan. Cucup menyebut terobosannya sebagai modernisasi tempe. Sejak proses produksi, tempe Azaki telah melalui good hygiene practice yang merujuk pada standar-standar mutu cara pengolahan pangan olahan yang baik (CPPOB).
“Dengan proses produksi yang higienis, maka masa simpan tempe kami jadi lebih lama. Lalu, rasanya juga enak dan gurih, dibuktikan dengan minat konsumen yang terus melakukan pembalian ulang tempe Azaki. Selanjutnya, dari segi kemasan juga kita buat menarik dan modern dengan menyematkan nama merek kami. Yang terakhir, keunggulan kami tentu saja sertifikasi yang membuat konsumen semakin yakin dengan
kualitas produk Azaki,” papar Cucup.