WahanaNews.co | PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka, terbesar, dan terdepan di Indonesia telah mencatat perolehan kontrak baru sampai dengan akhir Juli sebesar Rp. 13,550 triliun.
Perolehan kontrak baru ini tumbuh 41,90% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp. 9,549 triliun.
Baca Juga:
KPK Awasi Penyimpangan Proyek Masjid Raya Sulteng
Adapun perolehan kontrak baru yang berhasil diraih oleh PTPP sampai dengan akhir Juli tersebut terdiri dari proyek-proyek, antara lain: pembangunan proyek Terminal Kalibaru Tahap 1B Pelabuhan Tanjung Priok sebesar Rp. 3,83 triliun, proyek pekerjaan Pipeline Semarang-Batang sebesar Rp. 1,060 triliun.
Proyek pembangunan Pertamedika Sanur Bali sebesar Rp. 621 miliar, Work Unit Rate Earthwork sebesar Rp. 421 miliar, pekerjaan pembangunan Simpang Susun Jalan Tol Serang-Panimbang sebesar Rp. 341 miliar, proyek Landmark BSI Aceh sebesar Rp. 296 miliar, pekerjaan interior gedung Kejaksaan Agung RI sebesar Rp. 286 miliar, pekerjaan tambah proyek pembangunan Dermaga Benoa sebesar Rp. 232 miliar, proyek Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta sebesar Rp. 207 miliar, Anak Usaha sebesar Rp. 4,04 triliun, dan dsb.
Sampai dengan Juli 2022, kontrak baru dari BUMN (SOE) mendominasi perolehan kontrak baru PTPP dengan kontribusi sebesar 74%, disusul oleh Pemerintah (Government) sebesar 22%, dan Swasta (Private) sebesar 4%.
Baca Juga:
Erick Thohir: Bendungan Lolak Sulut, Potensi Pariwisata dan Ekonomi Baru
Komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari Induk sebesar 70,18% dan Anak Usaha sebesar 29,82%. Sedangkan, berdasarkan lini bisnis perusahaan komposisi perolehan kontrak baru perusahaan terdiri dari lini bisnis jasa konstruksi (pekerjaan infrastruktur & pekerjaan sipil, gedung, jalan tol & jembatan) sebesar 62%, EPC sebesar 8%, Anak Usaha sebesar 30%.
Adapun jasa konstruksi tersebut didominasi oleh pekerjaan infrastruktur dan pekerjaan sipil sebesar 50%, gedung sebesar 39%, dan jalan tol & jembatan sebesar 11%. [JP]