WahanaNews.co | PJ Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin bersama dengan PT PLN (Persero) meresmikan listrik perdesaan di Pulau Rengit, Badau, Kabupaten Belitung pada Kamis (5/1).
Kolaborasi antara Pemprov Bangka Belitung dengan PLN terkait penyediaan listrik ini dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat kepulauan di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Sardin, salah seorang warga Pulau Rengit yang berprofesi sebagai guru ngaji dan nelayan mengucapkan rasa syukur atas kerja keras PLN melistriki Pulau Rengit. Hadirnya listrik memudahkan aktivitas masyarakat di Pulau Rengit.
"Dulu sebelum ada aliran listrik dari PLN untuk beraktivitas susah karena gelap. Anak-anak mengaji terbatas karena tidak adanya penerangan. Alhamdulillah, setelah adanya listrik PLN, aktivitas di malam hari sudah nyaman. Anak-anak antusias mengaji di malam hari," ungkap Sardin.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Pulau Rengit merupakan salah satu pulau di Provinsi Bangka Belitung yang sebelumnya masih menggunakan listrik non-PLN. Saat ini jumlah KK di Pulau Rengit sebanyak 43 KK dengan mata pencaharian utama penduduk sebagai nelayan.
Untuk itu, PJ Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin juga menyampaikan apresiasi atas upaya PLN dalam melistriki pulau-pulau yang ada di Provinsi Bangka Belitung, khususnya Pulau Rengit.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada PLN dan masyarakat yang sudah kooperatif bersama-sama membangun listrik perdesaan di Pulau Rengit. Sehingga program pemerintah untuk melistriki desa-desa khususnya pulau 3T ini dapat terlaksana dengan baik," kata Ridwan.
Lebih lanjut, Ridwan berharap, masyarakat dapat memanfaatkan listrik PLN dengan sebaik-baiknya. Terutama untuk kegiatan-kegiatan produktif yang bisa menunjang perekonomian masyakarat.
"Perlu diingatkan kepada masyarakat, dengan adanya ketersediaan listrik dari PLN diharapkan dapat digunakan dengan bijak dan efisien. Dalam jangka panjang juga diharapkan muncul UMKM yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," tambah Ridwan.
Sementara itu, Bupati Belitung Sahani Saleh mengatakan, dengan hadirnya listrik PLN di Pulau Rengit, maka semua desa dan dusun yang berada di Pulau Belitung sudah teraliri listrik.
"Dengan adanya listrik PLN, masyarakat dapat beraktivitas di malam hari, ibu-ibu bisa memasak dengan peralatan listrik, dan anak-anak dapat belajar dan mengaji di malam hari. Harapannya ke depan dapat dikembangkan industri wisata di Pulau Rengit ini," ungkap Saleh.
Executive Vice President Operasi Distribusi Sumatera-Kalimantan PLN, Agung Nugraha menyampaikan, program listrik perdesaan PLN di Bangka Belitung untuk memperluas jaringan listrik hingga dusun-dusun dan pulau terpencil yang belum teraliri listrik. Sampai dengan tahun 2022, rasio elektrifikasi desa berlistrik di Bangka Belitung sudah mencapai 100 persen.
"Terima kasih atas partisipasi warga yang selama ini sangat membantu dari membawakan peralatan pembangkit, pemasangan jaringan dan pembangkitan. Sehingga pembangunan pembangkit listrik ini bisa berjalan dengan lancar dan cepat," kata Agung.
General Manager Unit Induk Wilayah Bangka Belitung (UIW Babel) PLN Ajrun Karim menyampaikan, sampai saat ini di Belitung telah ada 9 pulau dengan sistem pembangkit kelistrikan isolated. Sistem ini merupakan sistem dengan satu pusat listrik dan tidak interkoneksi dengan jaringan umum milik PLN, sehingga dapat meminimalisasi biaya investasi yang berkaitan dengan transmisi dan distribusi.
"PLN terus berupaya mewujudkan keadilan energi dengan menyalurkan listrik ke daerah terpencil. Berkat dukungan pemerintah, realisasi rasio desa berlistrik di seluruh pelosok Indonesia dapat terus meningkat," tutup Ajrun. [rna]