Meski begitu, Purbaya menyebut Rosan masih akan menelaah lebih lanjut opsi dan struktur pembayaran yang paling realistis sebelum mengajukannya kepada Kementerian Keuangan.
"Yang utang Whoosh mereka bilang akan pelajari lagi dan mereka akan propose ke kita seperti apa skema pembayaran utang Whoosh, kalau saya bilang, saya sudah putus tidak pakai APBN, nanti kita tunggu deh seperti apa studinya," kata Purbaya menjelaskan sikapnya yang tidak ingin menggunakan dana APBN untuk menutup kewajiban tersebut.
Baca Juga:
Pencuri Kabel Kereta Cepat Whoosh Tertangkap Basah, Bawa Ini
Ia menekankan kembali bahwa tidak ada klausul dalam perjanjian Indonesia dengan China yang mewajibkan pemerintah menggunakan anggaran negara untuk membayar utang proyek kereta cepat.
"Saya sih posisinya clear, karena di perjanjian Indonesia dengan China enggak ada harus pemerintah yang bayar, biasanya sih selama struktur pembayarannya clear, mereka (CDB) enggak ada masalah," imbuhnya menegaskan.
Sementara itu, CEO Danantara Rosan Roeslani enggan memberikan pernyataan usai rapat Dewas Danantara dan menyebut diskusi yang berlangsung merupakan urusan internal Dewas.
Baca Juga:
Pemerintah Kaji Jalur Jakarta–Surabaya Tanpa APBN, KCIC Tunggu Dukungan Lahan
Rosan hanya mengatakan bahwa dirinya harus segera bergerak menuju Istana Kepresidenan Jakarta untuk memenuhi panggilan agenda lanjutan setelah rapat tersebut selesai.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.