WahanaNews.co, Jakarta - Menurut laporan proyeksi pertumbuhan global jangka panjang hingga tahun 2050 yang dikeluarkan oleh Pricewaterhousecoopers (PwC), Indonesia diperkirakan akan menjadi salah satu dari negara-negara yang memiliki ekonomi terbesar pada periode tersebut.
John Hawksworth, Kepala Ekonom PwC, menyatakan bahwa proyeksi ekonomi global mencerminkan potensi peningkatan hingga dua kali lipat pada tahun 2050, melebihi pertumbuhan populasi dengan signifikan.
Baca Juga:
Wapres Ma'ruf Amin Pastikan IKN Siap Jadi Ibu Kota Kelas Dunia
Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah peningkatan produktivitas yang didorong oleh kemajuan teknologi.
Proyeksi ini didasarkan pada perbandingan Produk Domestik Bruto (PDB) pada tingkat daya beli konsumen yang disesuaikan dengan perbedaan tingkat harga antar negara.
Metode ini dianggap memberikan gambaran yang lebih akurat tentang volume barang dan jasa yang dihasilkan.
Baca Juga:
Kajari Palu: Anggota DPRD Kembalikan Kerugian Negara Itu Kewajiban, Bukan Karena Paksaan
"Rata-rata pasar negara berkembang dapat tumbuh sebesar dua kali lebih cepat dibandingkan dengan negara-negara maju. Alhasil, enam dari tujuh negara dengan perekonomian terbesar di dunia diproyeksikan berasal dari negara-negara berkembang, di mana China menempati posisi pertama, India posisi kedua, dan Indonesia posisi keempat," jelasnya, melansir VIVA, Kamis (14/3/2024).
Dampak dari perubahan tersebut menyebabkan Amerika Serikat (AS) turun ke posisi ketiga dalam peringkat PDB global, sementara kontribusi 27 negara terbesar di Eropa terhadap PDB global turun di bawah 10% pada tahun 2050.
Diperkirakan bahwa Inggris juga akan turun ke posisi 10 pada tahun 2050, sementara Perancis akan keluar dari 10 besar dan Italia keluar dari 20 besar.