General Manager PT PLN (Persero) UID Kalselteng, Muhammad Joharifin mengapresiasi langkah industri yang menjadi pelanggan PT PLN beralih ke energi bersih guna mendukung program transisi energi bersih menggunakan energi REC.
Disebutkan Joharifin, selain PT Borneo Indobara, dua pelanggan besar PLN lain juga memanfaatkan layanan energi hijau yakni Bridgestone Kalimantan Plant dengan daya 412.300 VA, dan PT Pamapersada Nusantara daya 526.500 VA, dengan jumlah total 2.898 unit REC PLN.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
"Langkah ini, bukti nyata kolaborasi PLN dengan pelaku usaha dan industri mendukung transisi energi bersih di tanah air. Pendapatan dari penjualan REC akan dialokasikan untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sehingga sangat sejalan dengan komitmen Indonesia menekan emisi karbon dunia pada Presidensi G20 lalu," sebutnya.
Joharifin menuturkan, REC adalah salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntable dan diakui internasional tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
"Melalui REC, PLN menghadirkan opsi pengadaan untuk pemenuhan target sampai dengan 100 persen penggunaan energi terbarukan. Cara pengadaan atau pembeliannya pun relatif mudah dan cepat," ungkapnya.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
REC dapat dibeli individu maupun korporasi, 1 unit REC setara dengan 1 MWh. Pelanggan yang berminat membeli REC, kunjungi website layanan.pln.co.id/renewable-energy-certificate atau khusus untuk pelanggan korporasi dapat melalui account executive pada kantor PLN terdekat.
Joharifin mengimbau dan mengajak investor, pelaku usaha maupun pelanggan besar lainnya agar bisa memanfaatkan layanan REC PLN sehingga bisa bersama-sama ikut andil dalam percepatan penurunan emisi karbon sebagai wujud mencintai alam dan lingkungan. [eta]