"Jadi pemerintah sangat memperhatikan serius isu ini, tidak main-main. Jadi selain keselamatan di dalam negeri, juga tentu berdampak kepada isu-isu perdagangan. Jadi kita menjaga betul ini, dengan sangat prudent, namun tidak menimbulkan kepanikan," tegas Hanif.
Sebagai catatan, berdasarkan data BPS, Indonesia memproduksi lebih dari 130.000 ton cengkih per tahun.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Udang RI Kena Radioaktif, Negosiasi Tarif Trump Terganggu?
AS merupakan pasar penting bagi cengkih Indonesia. Berdasarkan data Trading Economics, nilai impor cengkih AS dari RI pada tahun 2020 tercatat US$7,02 juta, lalu melonjak tembus US$13,7 juta di tahun 2024.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.