“Inflasi kita menunjukkan level yang cukup baik yaitu di 3,3 persen. Dibandingkan negara-negara Asia maupun G20, inflasi Indonesia relatif dalam situasi yang moderat rendah. Namun kita tetap harus waspada karena harga volatile food menunjukkan adanya kenaikan yang cukup tajam pada bulan Agustus ini, yaitu kontribusinya di 2,4 persen,” kata Menkeu.
Sementara itu, aktivitas ekonomi domestik Indonesia masih menunjukkan adanya resiliensi dan pemulihan yang cukup bertahan. Optimisme masyarakat cukup tinggi pada level 125,25. Konsumsi stabil ditunjukkan dari Mandiri Spending Index yang menguat di angka 33,7. Penjualan riil juga tumbuh positif sebesar 1,3 persen (yoy).
Baca Juga:
Kinerja Pendapatan Negara Tahun 2024 Masih Terkendali, Menkeu: Ada Kenaikan Dibanding Tahun 2023
Pemerintah memastikan kehadiran dan peran APBN untuk melindungi kesejahteraan masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi dalam menghadapi dinamika ekonomi. APBN sebagai motor penggerak sekaligus alat pengaman diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, melindungi dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“APBN yang sehat dan kuat bisa melindungi masyarakat dan menjaga momentum ekonomi kita untuk tetap tumbuh dan pulih. Namun kita tetap waspada karena kondisi global perlu kita waspadai yang tentu secara perlahan dan pasti akan memberikan imbas kepada APBN maupun ekonomi kita. Maka, kita harus terus menjaga kesehatan APBN dan ekonomi kita dengan terus melakukan kalibrasi terhadap pergerakan ekonomi dan dinamika global,” ujar Menkeu. Demikian dilansir dari laman kemenkeugoid, Jumat (22/9).
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.