WahanaNews.co | Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dalam kondisi kritis. Dari batas aman di atas 35 ribu ton, jumlah pasokan yang tersedia dilaporkan hanya tersisa 13,3 ribu ton.
Badan Pangan Nasional (NFA) minta agar Perum Bulog segera meningkatkan pasokan beras ke PIBC yang merupakan barometer perberasan nasional.
Baca Juga:
Pemerintah Tetapkan Peraturan HET Beras Medium dan Premium melalui Bapanas
"Badan Pangan sudah memerintahkan Bulog segera suplai beras operasi pasar tiap hari antara 3.000 ton sampai 4.000 ton, dan ini sudah mulai digelontorkan," kata Deputi Bidang ketersediaan dan Stabilitasi NFA, I Gusti Ketut Astawa, melansir Republika.co,id, Kamis (2/2/2023).
Menurut Ketut, belakangan ini ketersediaan beras di pasar tradisional secara umum masih cukup. Tetapi harganya masih relatif tinggi. Karena itu, langkah operasi pasar menjadi cara pemerintah untuk mengendalikan harga.
Setidaknya, ketersediaan beras di PIBC dapat di jaga pada level aman dan dampaknya diharapkan bisa menurunkan harga yang sedang mengalami kenaikan.
Baca Juga:
Jelang Idul Adha, Pemkab Sigi Pantau Stabilitas Harga Beras dan Jagung
Awal tahun biasanya memang masih dalam periode paceklik di mana produksi di bawah kebutuhan. Namun, penurunan stok beras PIBC di awal tahun ini jauh lebih rendah dari awal tahun lalu. Mengutip statistik PIBC, rata-rata stok Januari 2022 sekitar 27 ribu ton sedangkan Januari 2023 hanya 13 ribu ton.
Dari jumlah stok yang tersedia di PIBC, beras Bulog hanya menyumbang sekitar 9,6 persen. Pasokan beras paling banyak berasal dari sentra Karawang sebesar 29,8 persen.
Rendahnya stok berdampak pada tingginya harga. Rata-rata harga beras di PIBC selama Januari 2023 mencapai Rp 11.331 per kg, lebih tinggi dari Januari tahun lalu yang hanya Rp 9.786 per kg. [eta/republika]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.