WahanaNews.co | Survei konsumen oleh Bank Indonesia Perwakilan Aceh dan Lhokseumawe mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi di Aceh tetap terjaga pada April 2022 atau selama Ramadhan.
"Ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2022 sebesar 108,3 atau tetap berada pada area optimis yaitu indeks di atas 100," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh Achris Sarwani, di Banda Aceh, Sabtu (23/4/2022).
Baca Juga:
Capaian Kolaborasi Kendalikan Inflasi Pangan di Papua Barat Daya Tahun 2024, Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Gelar Torang Locavore
Achris mengatakan, optimisme konsumen tersebut karena adanya penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) dan semangat masyarakat menyambut hari raya Idul Fitri ke depan.
"Selain itu, konsumen juga mempunyai ekspektasi bahwa perekonomian ke depan akan semakin baik lagi," ujarnya.
Hasil survei menunjukkan bahwa keyakinan konsumen terjaga juga karena ditopang oleh kuatnya harapan terhadap kondisi ekonomi mendatang, dengan angka indeks ekspektasi konsumen (IEK) sebesar 118,7.
Baca Juga:
Bank Indonesia Kaltim: Pembangunan IKN Berdampak Positif pada Perekonomian Daerah
“Kuatnya IEK didukung oleh optimisme ekspektasi konsumen terhadap penghasilan (indeks 132,9), ketersediaan lapangan kerja (indeks 115,4) maupun kegiatan usaha (indeks 107,7)," kata Achris.
Selain itu, konsumen juga mempersepsikan kondisi ekonomi belum sesuai ekspektasi, namun cenderung membaik dari periode sebelumnya. Di mana, indeks kondisi ekonomi (IKE) pada April 2022 sebesar 97,9 atau meningkat dari bulan lalu yang hanya 97,4.
"Membaiknya IKE ini dipengaruhi oleh keyakinan konsumen yang meningkat terhadap penghasilan, dan pembelian durable goods (barang tahan lama)," ujarnya.
Saat ini konsumen juga mempersepsikan kondisi ekonomi membaik seiring menurunnya kasus Covid-19, peningkatan cakupan vaksinasi primer dan dosis booster di Aceh, dan mobilitas masyarakat meningkat seiring dengan pelonggaran pembatasan.
Achris menyampaikan, survei konsumen ini dilaksanakan terhadap 350 rumah tangga sebagai responden (stratified random sampling) di Kota Banda Aceh dan Kota Lhokseumawe.
Indeksnya dihitung berdasarkan metode balance score (net balance + 100) yang menunjukkan bahwa jika indeks di atas 100 berarti optimis dan di bawah 100 berarti pesimis.
"Kita harap survei ini dapat menjadi instrumen pendukung untuk memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang tercermin dari korelasi IKE terhadap pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada produk domestik regional bruto (PDRB)," ujar Achris Sarwani.[gab]