Di sisi lain, Indonesia menghadapi tantangan ketergantungan impor LPG yang signifikan. Menurut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, produksi domestik hanya 1,4 juta ton, sementara konsumsi nasional mencapai 8 juta ton per tahun.
Akibatnya, negara harus mengimpor 6-7 juta ton LPG yang menyebabkan kerugian devisa hingga Rp63,5 triliun per tahun.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Kalimantan Salurkan 627.200 Tabung LPG 3 Kg Sambut Lebaran
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah merencanakan pembangunan pabrik gas dengan kandungan propana (C3) dan butana (C4) sebagai alternatif LPG, serta pengembangan jaringan gas untuk rumah tangga.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.