WahanaNews.co | Minuman kekinian yang dijual Mixue saat ini sedang digandrungi masyarakat Indonesia. Alasan utamanya karena harganya yang murah dan rasanya yang enak.
Saat ini, Mixue, perusahaan waralaba asal China, sudah memiliki setidaknya 20.000 gerai di China dan 1.000 gerai yang tersebar di Vietnam, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
Baca Juga:
Resmi Menjadi Es Krim Ofisial Tim Indonesia, Aice Dukung Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Meski demikian, tak banyak yang tahu kalau sebelum sukses Mixue awalnya hanya menjual es serut jajanan bocah sekolah! Seperti apa kisahnya?
Zhang Hongchao mendirikan Mixue pada tahun 1997 sebagai kedai es serut ketika dia masih menjadi mahasiswa. Saat itu, Zhang membuka kedai pertamanya di sekitar sekolah di Zhengzhou, Provinsi Henan, China, yang secara ekonomi belum begitu maju. Kedai es serut itu ia beri nama Mixue Bingcheng.
Dikutip dari FoodTalks yang berbasis di China, untuk membuka kedai, Zhang mendapat modal hasil pinjaman dari neneknya sebesar 4.000 yuan atau sekitar Rp7 jutaan.
Baca Juga:
Aice Group Meraih Penghargaan "Indonesia Best CSR in Consumer Goods Sector 2024"
Karena modal awal yang sangat terbatas, peralatan toko Mixue pada saat itu juga sangat sederhana. Zhang hanya punya freezer, beberapa bangku, dan meja lipat. Bahkan mesin es serut untuk memproduksi es dirakit sendiri oleh Zhang dengan membeli motor, turntable dan cutter.
Mulai berjualan es krim cone
Pada 2006, es krim cone dari Jepang mulai bermunculan di kota tempat Zhang berjualan. Bentuknya yang seperti obor bertepatan dengan event Olimpiade Beijing 2008 yang akan datang. Karena hal ini, harga es krim yang semula satu atau dua yuan, naik menjadi lima hingga sepuluh kali lipat.
Zhang Hongchao menemukan peluang bisnis di mana dia mulai mempelajari resep es krim cone di kedainya. Setelah menemukan resep yang paling pas, Zhang membuka toko es krim tepat di sebelah kedai es serutnya dan tetap menggunakan nama Mixue Bingcheng.
Dia membuat perhitungan berdasarkan biaya dan akhirnya menetapkan harga es krim sebesar 2 yuan, ketika toko lain menjual sekitar 10 yuan. Karena berani menjual es krim cone dengan harga sangat murah, bisnisnya berkembang pesat. Sering terlihat antrean panjang di depan tokonya.
Pada tahun 2007, ketika toko es krimnya tak mampu memenuhi demand konsmen, Zhang Hongchao memutuskan untuk menjual hak waralaba. Tahun itu, puluhan toko Mixue dibuka dengan cepat di Provinsi Henan, tempat kantor pusat berada.
Kini, valuasi seluruh bisnis Mixue diperkirakan mencapai US$3,17 miliar atau sekitar Rp 49,54 triliun. Kabarnya, Mixue berencana melepas saham di Shenzhen dan menggalang US$ 918 juta (Rp 14,3 miliar). [rna]