Selain menampilkan produk garmen, salah satu peserta dari Indonesia juga berhasil menampilkan produk dengan inovasi terbaru yang ramah lingkungan seperti produk dengan sertifikasi Better Cotton Initiative (BCI), ISO 9002, dan ISO 14001.
Di sisi lain, penyelenggara Texworld Paris menyebutkan bahwa 60-90 persen pembeli tekstil dan pakaian yang hadir di pameran tersebut banyak meminta kain, serat, atau benang yang ramah lingkungan.
Baca Juga:
Rampung Penjurian GDI Tahap II, 10 Produk Terbaik Indonesia Melaju ke Good Design Award Jepang
Texworld Paris merupakan pameran dagang khusus tekstil dan produk tekstil yang diadakan selama dua kali setahun. Mulai 2024, Texworld Paris diadakan setiap Februari dan Juli.
Pelaksanaan Texworld Paris sekaligus menandai kembalinya para pembeli dari kawasan Eropa ke Texworld, khususnya setelah pandemi Covid-19.
Para pembeli yang hadir kebanyakan berasal dari merek-merek fesyen global terkemuka, diantaranya Ralph Lauren, Uniqlo, dan H&M. Negara lainnya yang berpartisipasi aktif dalam Texworld Paris ini adalah Turki, Tiongkok, Korea Selatan, India, Pakistan, dan Bangladesh.
Baca Juga:
Peringatan 5 Tahun IA-CEPA: Mendag Busan Tegaskan Komitmen Penguatan Kemitraan Ekonomi RI–Australia
Berdasarkan data penyelenggara Texworld Paris Februari 2024 Februari, tiga negara dengan peserta pameran terbanyak adalah Tiongkok dengan 500 perusahaan, Turki dengan 100 perusahaan, dan India dengan 50 peserta di bawah koordinasi
organisasi promosi tekstil India (Texprocil).
Berdasarkan data Trade Map, impor tekstil Prancis dari Indonesia pada Januari-November 2023 mencapai USD 194 juta. Sedangkan negara pengekspor tekstil ke Prancis lainnya ialah Vietnam, Bangladesh, Pakistan, dan India.
“Dengan suksesnya Indonesia pada Texworld 2024, KBRI Paris ingin mengajak Kementerian-Kementerian terkait lainnya untuk bersama membawa lebih banyak lagi perusahaan tekstil Indonesia tampil di Texworld 2025 mendatang,’’ pungkas Ruth.