WahanaNews.co | Pengemudi ojek online atau ojol, Adi Firmansyah, 38 tahun menjadi salah satu demostran di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Ia bersama para pengemudi ojol lainnya yang menamakan diri sebagai Laskar Malari menuntut pemotongan hingga penghapusan biaya jasa yang dikenakan oleh pihak aplikator.
Baca Juga:
Ada Ojol Dapat BHR Rp 50 Ribu, SPAI: Angka Ini Jauh Berbeda dari Informasi yang Diterima Presiden
"Saya enggak mau tarif dinaikan. Nanti siapa yang mau naik. Baiknya biaya potongan dari aplikasi dikurangi atau dihapus," ucapnya di depan Patung Kuda, kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Jumat, (9/9/2022).
Ia menjelaskan dirinya tak mau tarif ojol naik karena khawatir pengguna ojol menjadi berkurang atau beralih ke moda transportasi lain.
Sehingga, menurutnya hal yang paling memungkinkan adalah pemotongan biaya jasa atau biaya aplikasi.
Baca Juga:
Dinasker Kota Bekasi Siap Layani Aduan Ojol dan Kurir Soal Bonus dan THR Idul Fitri
Ia pun menyatakan tak keberatan jika pemotongan hanya sebesar 10 persen.
Adi bercerita selama menjadi pengemudi ojol empat tahun lebih, biaya jasa semakin besar. Padahal tarif selalu tetap.
Adapun sebelum kenaikan harga BBM, ia mengaku dapat memberikan uang pada isterinya lebih dari Rp 150 per hari.