WahanaNews.co, Jakarta - Selama tujuh bulan berlangsung, program penjajakan bisnis (business matching) ekspor produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang diinisiasi Kementerian Perdagangan telah mencatatkan transaksi kumulatif sebesar USD 90,04 juta, atau setara dengan Rp1,46 triliun.
Nilai ini terdiri atas pesanan pembelian (purchase order/PO) sebesar USD 55,09 juta dan potensi transaksi sebesar USD 34,95 juta. Business matching tersebut merupakan bagian dari Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).
Baca Juga:
IP–CEPA Resmi Ditandatangani, Babak Baru Hubungan Bilateral Indonesia–Peru
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi menyampaikan, Kemendag berkomitmen terus memperkuat peran UMKM dalam perdagangan global. UMKM BISA Ekspor akan terus berjalan sebagai langkah strategis mempertemukan UMKM Indonesia dengan calon buyer luar negeri secara langsung dan terarah.
“Untuk Januari—Juli 2025, total transaksi business matching dalam program UMKM BISA Ekspor telah menembus USD 90,04 juta. Kemendag terus berkomitmen membuka akses pasar ekspor seluas-luasnya bagi produk UMKM. Business matching menjadi jembatan penting agar pelaku UMKM tidak sebatas mengenal pasar global, tetapi juga mampu mencatatkan transaksi yang nyata
dengan buyer luar negeri,” ujar Puntodewi.
Sepanjang Januari—Juli 2025, Kemendag melalui 46 perwakilan perdagangan (perwadag) RI di 33
negara mitra dagang telah memfasilitasi 410 kegiatan business matching, yang diikuti oleh 773 UMKM berbeda.
Baca Juga:
Wamendag Roro: IP-CEPA Jadi Landasan Perkuat Hubungan Dagang dan Kerja Sama Pelaku Usaha Indonesia-Peru
Kegiatan tersebut terdiri atas 268 sesi kurasi produk oleh perwadag RI (pitching) dan 142 sesi pertemuan langsung antara pelaku UMKM dan buyer potensial di negara tujuan ekspor.
Sementara itu, khusus Juli 2025, total transaksi business matching mencapai USD 2,99 juta yang terdiri atas PO senilai USD 2,39 juta dan potensi transaksi USD 600 ribu. Telah terlaksana pula 45 kegiatan business matching yang terdiri atas 27 pitching dan 18 pertemuan dengan buyer, dengan cakupan produk meliputi ikan bandeng, minyak sawit, telur, permen dan makanan manis (confectionery), kosmetik, kopi, dekorasi rumah, kertas, dan makanan dan minuman olahan lainnya.
Kemendag juga memperoleh dukungan aktif dari 15 pembina UMKM sepanjang Juli 2025. Para
pembina ini mendampingi dan merekomendasikan UMKM binaan mereka untuk berpartisipasi dalam business matching UMKM BISA Ekspor.