WahanaNews.co, Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip dalam rangka meningkatkan pengelolaan arsip yang lebih baik dan modern. Peluncuran dilakukan dalam acara Archival Launching and Workshop Integrated Corporate Records Management di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (31/10).
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi atas komitmen PLN dalam menjaga ketertiban arsip dan melakukan transformasi pengelolaan secara digital.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Sangat membanggakan bagi saya sebagai Kepala ANRI, karena PLN telah mencanangkan komitmen untuk tertib arsip dan transformasi sedemikiannya, karena PLN sejak zaman dulu sudah menjadi perusahaan terdepan dalam pengelolaan arsip,” ucap Imam.
Ket foto: Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (keempat dari kiri) bersama Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Imam Gunarto (ketiga dari kiri), dan Kepala Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Agung RI, Amir Yanto (tengah), didampingi oleh Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly (keempat dari kanan), Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto (kedua dari kiri), Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Adi Lumakso (ketiga dari kanan), Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi (kiri), Manager of the International Heritabe Cooperation Programme of National Archive of Netherlands, Johan Van Langen (kedua dari kanan), dan Executive Vice President General Affairs and Property Assets PLN, Arsyadany G. Akmalaputri (kanan) secara simbolis meluncurkan Gerakan Tertib Arsip, aplikasi New E-Arsip, dan implementasi Consolidated Service Solution (CSS) dalam acara Archival Launching and Workshop Integrated Corporate Records Management di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (31/10). [WahanaNews.co/PLN]
Dalam kesempatan itu, PLN juga menyerahkan arsip statis yang mencatat sejarah berdirinya perusahaan kepada ANRI. Imam menekankan penyerahan arsip ini adalah momen penting yang berdampak jangka panjang bagi bangsa Indonesia.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Saya kira penyerahan hari ini merupakan momen bersejarah yang dampaknya tidak hanya untuk kepentingan PLN sekarang, tapi untuk kepentingan bangsa Indonesia di masa depan. Karena dari arsip yang diserahkan oleh PLN, maka jejak sejarah tentang PLN akan dibaca oleh generasi kita sepanjang masa,” tutur Imam.
Kepala Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Agung RI, Amir Yanto menyoroti pentingnya digitalisasi arsip sebagai langkah untuk mengamankan lebih dari 100 ribu aset PLN yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan digitalisasi, pengelolaan dan legalisasi aset dapat dilakukan dengan lebih baik.
”Saat masih manual, sangat sulit atau mungkin ada bukti-bukti yang memang tidak lengkap. Oleh karena itu, dengan digitalisasi ini, saya kira mudah-mudahan seluruh aset-aset PLN yang jumlahnya lebih dari 100 ribu macam, tersebar dari Sabang sampai Merauke, mungkin juga ada di luar negeri, semua bisa dilegalisasi. Sehingga semua aset mudah-mudahan clear and clean,” jelas Amir.