WAHANANEWS.CO, Jakarta - Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono kembali menjadi sorotan publik setelah perjalanan karier militernya yang panjang berlanjut ke dunia korporasi ketika Erick Thohir menunjuknya sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT Hutama Karya (Persero) tak lama setelah ia menuntaskan masa baktinya di TNI.
Yudo Margono yang bernama lengkap Yudo Margono dan lahir di Madiun, Jawa Timur pada Selasa (26/11/1965) tumbuh dari keluarga sederhana yang berprofesi sebagai petani dan menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 1 Mejayan pada 1984.
Baca Juga:
Hinca Pandjaitan: Korban Narkoba Harus Dikuatkan, Direhabilitasi
Selepas SMA ia mendaftarkan diri ke TNI AL bersama sebelas rekannya namun hanya dirinya yang lolos dan diterima di Akademi Angkatan Laut, sesuatu yang kemudian ia manfaatkan sebagai pintu perubahan hidup karena keterbatasan ekonomi keluarga.
Tantangan demi tantangan di lingkungan pendidikan militer berhasil ia lalui hingga akhirnya menyelesaikan pendidikannya dan mulai mengemban tugas pertama sebagai Aspadi Senjata Artileri Rudal KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332 serta Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara-364.
Kariernya menanjak seiring dedikasi dan etos kerjanya hingga ia dipercaya memegang berbagai jabatan strategis seperti Komandan KRI Ahmad Yani-351 periode 2006–2008, Komandan Lanal Sorong periode 2008–2010, Komandan Satkor Koarmatim periode 2010–2011, serta Komandan Kolat Koarmabar periode 2012–2014.
Baca Juga:
Isu Pemerasan Sesama Polisi, Polda Sumut Nonaktifkan Kabid Propam Kombes Julihan
Perjalanan panjang itu mencapai puncak ketika Yudo diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut pada Rabu (20/5/2020) dan kemudian dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI pada Senin (19/12/2022).
Pada 2023 ia resmi pensiun dari dinas kemiliteran dan menerima sejumlah tanda kehormatan atas jasanya seperti Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Jalasena Pratama, Satya Lencana VIII, dan Satya Lencana Wira Nusa.
Melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-28/MBU/01/2024, Yudo Margono ditetapkan sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Hutama Karya (Persero) menggantikan Budiman dan pengangkatan ini berlaku efektif sejak Rabu (31/1/2024) setelah disampaikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.