WahanaNews.co, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama, yang dikenal sebagai Ahok, mengemukakan tantangan berat yang dihadapi dalam bekerja di PT Pertamina (Persero).
Menurutnya, pekerjaan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti tempatnya bekerja sekarang jarang mendapatkan penghargaan, meskipun kinerjanya baik. Sebaliknya, setiap kesalahan kecil dapat segera menjadi masalah hukum yang harus dihadapi.
Baca Juga:
Ahok Tegaskan Peluang Koalisi Anies-Ganjar Tidak Mungkin Terjadi
"Karena saya bisa mengerti, di BUMN, kadang-kadang di BUMN itu ya kita kerja baik belum tentu (mendapat) terima kasih, betul Bu Dirut (Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati)? Nanti kalau salah sedikit masuk penjara. Jadi, akhirnya semua orang takut-takut," ujar Ahok, mengutip CNN Indonesia, Jumat (19/1/2024).
Walaupun demikian, Ahok menyatakan bahwa dia tidak merasa takut karena yakin bahwa dia selalu bertindak sesuai dengan kebenaran dan melakukan yang terbaik. Bahkan, dia tidak gentar menghadapi ancaman, termasuk ketika memutuskan untuk mendirikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) pertama di Indonesia.
Menurut Ahok, demi kebaikan dan kepentingan negara, keputusan yang baik harus diambil.
Baca Juga:
Tak Sejalan, Ahok Ungkap Adiknya Pilih Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Dia menekankan bahwa keputusan ini merupakan hasil dari kesepakatan dewan komisaris dan direksi, dan mereka tidak melakukan tindakan curang.
Ahok menambahkan bahwa jika korupsi bisa dilakukan secara berjamaah, mengapa mereka yang benar-benar berkomitmen untuk kepentingan negara harus takut?
Sementara itu pada Pada Rabu (17/1/2024) kemarin, Pertamina melakukan groundbreaking SPBH pertama di Indonesia, yang terletak di Jelambar, Jakarta Barat.