Selain proyek SPBH, Pertamina juga menjalin kerja sama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia.
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menyatakan bahwa fasilitas pengisian bahan bakar hidrogen Pertamina akan siap dalam enam bulan ke depan dan dapat digunakan oleh masyarakat umum.
Baca Juga:
Ahok Tegaskan Peluang Koalisi Anies-Ganjar Tidak Mungkin Terjadi
Selain itu, Pertamina memiliki 17 titik sumber hidrogen di seluruh Indonesia untuk membangun SPBH lainnya.
"Ini perlu 6 bulan. Kita sudah tidak sabar pengen beli Mirai (mobil hidrogen pabrikan Toyota), bagus sekali loh. Bukan kurang dari 5 menit, kurang dari 3 menit (pengisian di SPBH) dan itu bisa 780 km. Jadi kalau cuma dari rumah ke kantor itu sebulan tidak ngisi-ngisi," tutur Nicke dalam sambutannya.
Ia merinci beberapa lokasi di Indonesia yang sumber hidrogennya dikuasai Pertamina, antara lain ada 4 di Sumatra, 4 di Jawa, 3 Kalimantan, 1 Nusa Tenggara, hingga 2 titik di Papua.
Baca Juga:
Tak Sejalan, Ahok Ungkap Adiknya Pilih Prabowo Subianto di Pilpres 2024
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.