Yang juga sangat penting menurut Pendeta Petrus adalah perhatian pemerintah terhadap masyarakat adat. Salah satunya dengan menjaga lingkungan dari kerusakan. Sebab, alam yang sudah bagus ini harus diolah untuk kebermanfaatan.
"Proyek ini harus memperhatikan alam, jangan menghancurkan adat yang ada di sana, jangan menghancurkan alam yang ada di sana. Justru kita harus memeliharanya. Karena seringkali orang Papua merasa, Ini punya kami, tidak usah ada yang mengolah. Tapi kan itu salah. Tuhan menciptakan alam ini supaya dikelola," katanya.
Baca Juga:
Bersama Polres Metro Bekasi Kota, PLN Bekasi Sinergi Jaga Keandalan Listrik di Ujung 2024
Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana melakukan proyek cetak sawah 1 juta hektare di Kabupaten Merauke, Provinsinya Papua Selatan.
Program ini perlu dilakukan untuk membuat Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Selain cetak sawah, pemerintah juga tengah melakukan program optimalisasi lahan rawa sebagai upaya meningkatkan produksi.
Hingga September 2024, realisasi pada program tersebut telah mencapai 95 persen dari target penggarapan 40 ribu hektare lahan yang berlokasi di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Baca Juga:
Usai Nyoblos, Tri Adhianto Bersama Istri-Anak Makan Bakso di TPS
Dari jumlah tersebut, 30 ribu di antaranya dalam masa pertanaman.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.