Pelaku mengklaim bahwa dia telah menerima teguran dari atasan jika kriteria tersebut tidak dipenuhi.
Bahkan, pelaku meminta korban untuk mengirimkan foto sebagai salah satu syarat. Dia menyatakan bahwa permintaan serupa juga diajukan kepada kandidat lainnya.
Baca Juga:
Admin Grup Fantasi Sedarah Diancam Ganti Nama Grup
"Kalau saya lihat foto bu pakai bra aja boleh nggak? Kandidat yang satu lagi juga saya minta, biar bisa saya nilai dan bandingkan," pinta pelaku.
Permintaan tersebut langsung ditolak DF, yang sebelumnya telah menyatakan mundur dari proses rekrutmen tersebut. Namun pelaku masih memaksa dan merayu korban, serta mempertanyakan sikap korban yang memilih mundur.
"Iya saya sudah panjang proses bu, dan saya sudah bilang ada dua kandidat kenapa bu tiba-tiba mundur gitu aja. Coba kita sama-sama diskusi lagi dulu, bu. Kalo nggak minat dari awal kan bisa bilang," jelasnya.
Baca Juga:
Bela Anak yang Dirudapaksa, Ayah dan Kakak Malah Jadi Tersangka Penganiayaan
Tak hanya itu, pelaku juga mengancam akan melaporkan nama korban ke HR dan mem-black list korban sehingga kesulitan kerja. Padahal korban menganggap pilihan mundur adalah hal yang biasa dalam proses rekrutmen.
"Saya bisa lapor bu, ke semua HR kalo nama bu kena blacklist," kata RC mengancam.
DF menduga RC tak hanya melakukan aksi hanya kepada dirinya, terlebih ada beberapa orang yang mengirimkannya pesan dan mengaku menjadi korban.