WahanaNews.co | PT Pertamina (Persero) membukukan laba bersih atau net profit mencapai 2,05 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 29,69 triliun pada tahun anggaran 2021.
Torehan laba bersih perusahaan pelat merah itu naik sebesar 95 persen dari capaian pada 2020 di posisi 1,05 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 15,2 triliun.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Pembukuan laba bersih itu sudah disepakati oleh pemegang saham lewat Rapat umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2021 yang berlangsung pada Juni 2022 lalu.
Adapun kinerja keuangan Pertamina itu sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Sebagai catatan saja, pada tahun 2021, Pertamina berhasil mencatatkan pendapatan sebesar 57,51 miliar dollar AS atau jika dirupiahkan setara dengan Rp 832,97 triliun.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
Perbandingan Pertamina vs Petronas
Banyak orang kerapkali membandingkan kinerja Pertamina dengan Petronas, perusahaan minyak milik pemerintah Negeri Jiran Malaysia.
Meski, harus diakui, skala maupun jangkauan bisnis Petronas jauh melampaui Pertamina, yang sejatinya lebih dulu berdiri alias lebih tua.
Sebagai informasi saja, Petronas berdiri pada tahun 1974.
Sementara Pertamina, yang awalnya bernama PT Perusahaan Minyak Nasional, berdiri pada tahun 1957 dengan mewarisi sumur-sumur minyak peninggalan Belanda.
Saat booming minyak bumi terjadi, Petronas justru secara perlahan terus bertumbuh menjadi perusahaan minyak multinasional yang selanjutnya menganggkangi Pertamina di belakangnya.
Padahal, saat Orde Baru, Indonesia diberkahi dengan banyaknya sumur minyak produktif.
Di mana pada periode 1980-an produksi minyak Indonesia sempat mencapai 1,6 juta barel per hari, di saat bersamaan konsumsi minyak nasional masih rendah.
Bandingkan dengan produksi minyak Indonesia saat ini yang berada di kisaran naik turun 500-700 ribu barel per hari.
Karena tak cukup memenuhi kebutuhan minyak nasional yang selalu di atas 1 juta barel per hari, Indonesia pun kini menjadi net importer minyak bumi.
Laba Petronas
Dikutip dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di laman resminya, Petronas pada tahun 2021 lalu berhasil mencetak laba bersih setelah pajak sebesar RM 48,6 miliar.
Dengan asumsi 1 ringgit Malaysia saat ini sebesar Rp 3.320, maka laba bersih Petronas tahun 2021 adalah sebesar Rp 161,78 triliun.
Jumlah laba bersih Petronas itu setara dengan lebih dari 5 kali lipat dibandingkan dengan laba bersih Pertamina di periode tahun yang sama.
Membandingkan kinerja laba bersih, tentunya juga tak bisa dilepaskan dari perbandingan jumlah asetnya.
Per 31 Desember 2021, jumlah aset Petronas tercatat sebesar RM 635 miliar atau setara dengan 2.113,87 triliun.
Sementara aset Pertamina, menurut laporan keuangan 2021 yang sudah diadit, yakni sebesar 78,05 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.156,35 triliun.
Meski jumlah aset Petronas sekitar 2 kali lipat aset Pertamina, namun perusahaan migas Malaysia ini bisa membukukan laba bersih lebih dari 5 kali lipat laba Pertamina. [gun]