WahanaNews.co | Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan, Pemerintah mengapresiasi para pelajar Indonesia di Australia dan Selandia Baru yang terus membantu pemerintah mengenalkan produk Indonesia ke pasar luar negeri.
Selain itu, para pelajar dinilai turut membantu pemerintah meningkatkan kinerja ekspor tanah air dengan memperluas pengetahuan ekspornya.
Baca Juga:
Dyah Roro Esti Resmi Terima Tongkat Estafet sebagai Wakil Menteri Perdagangan
Hal ini disampaikan Wamendag dalam acara Ngobrol Ekspor Bareng Bang Jerry Sambuaga dengan tema ‘Banjiri Produk Indo di Luar Negeri Bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI)’ yang diselenggarakan secara hibrida di Australian National University oleh Atase Perdagangan Canberrabersama PPI Australia dan PPI Selandia Baru di Canberra, Australia, Rabu (10/5).
“Para pelajar sebagai diaspora Indonesia di Australia dan Selandia Baru merupakan aset potensial untuk memperluas pasar produk Indonesia, mengingat generasi pelajar saat ini memiliki peran strategis dalam membangun Indonesia Emas 2045,” ungkap Wamendag.
Menurut Wamendag, hal ini didukung dengan berbagai perjanjian dagang antara Indonesia dengan Australia dan Selandia Baru. Nantinya, perjanjian tersebut dapat memudahkan akses ekspor Indonesia ke kedua negara.
Baca Juga:
Para Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN Dorong Isu Keberlanjutan dan Kerja Sama Digital
“Beberapa perjanjian dagang yang terjalin antara Indonesia dengan Australia maupun Selandia Baru seperti Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA) dan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN, Australia, dan Selandia Baru (ASEAN Australia New Zealand Free Trade Agreement/AANZFTA) merupakan peluang bagi para pelajar untuk mulai menjajaki pasar ekspor di Australia maupun Selandia Baru,” lanjut Wamendag Jerry.
Atase Perdagangan Canberra Agung Haris Setiawan menegaskan, pelajar Indonesia di luar negeri sebagai bagian dari diaspora merupakan The Real Ambassador terhadap produk Indonesia.
“Pelajar di luar negeri bisa menjadi ‘pasar’ dan pengusaha sekaligus. Saat mereka selesai kuliah dan tetap tinggal di negara tersebut, mereka bisa menjadi importir atau buyer produk Indonesia dan ketika pulang ke Indonesia bisa menjadi pengekspor produk Indonesia,” ujar Haris.
Haris menambahkan, untuk meningkatkan nilai ekspor ke Australia, Atase Perdagangan Canberra juga telah melaksanakan berbagai kegiatan lain seperti penjajakan kesepakatan bisnis (business matching), pameran, promosi digital, serta optimalisasi sosial media.
Tingginya antusiasme para pelajar untuk meningkatkan pengetahuan ekspor melalui forum diskusi ini disambut baik oleh kedua pimpinan PPI di Australia maupun Selandia Baru.
Presiden PPI Australia Yudhi Hartawan menerangkan, sektor perdagangan dan investasi merupakan prioritas bagi pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
“Untuk itu, PPI Australia beserta seluruh anggotanya siap mendukung pemerintah dalam peningkatan ekspor yang diawali dengan diadakannya kegiatan ini,” ujar Yudhi.
Senada dengan Yudhi, Presiden PPI Selandia Baru Radya Mahardika menambahkan, melalui pertemuan langsung dengan pemangku kepentingan, pengetahuan ekspor para pelajar semakin terbuka.
“Para pelajar Indonesia di luar negeri merupakan salah satu garda terdepan dalam perluasan pasar produk Indonesia. Oleh karena itu, untuk meningkatkan neraca perdagangan dengan negara mitra, kolaborasi Kementerian Perdagangan bersama PPI diharapkan akan terus terjalin,” jelasnya.
Selain forum diskusi, dalam kegiatan kali ini juga diluncurkan program bebas biaya kirim produk usaha kecil dan menengah (UKM) Yogyakarta ke Australia dan Selandia Baru yang merupakan kerja sama Atase Perdagangan Canberra dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Program ini mendapatkan dukungan dari Dana Keistimewaan Yogyakarta dengan tujuan membuka akses pasar global ke pelaku lokal. Pelajar di bawah naungan PPI menjadi salah satu pihak yang akan menjadi target pasar dan diharapkan dapat berkembang di lingkungan tempat kuliah dan beraktivitas. Program pelatihan Duta Ekspor juga langsung dimulai dengan sesi pembelajaran secara daring yang tentunya bisa menjangkau ribuan anggota PPI di Australia dan Selandia Baru,” pungkas Haris. [jp/jup]