Keempat, Industri ASEAN Berbasis Proyek yang mengadopsi Kerangka Kerja ASEAN tentang Inisiatif Berbasis Proyek Industri dan rencana kerja implementasi Kerangka Kerja oleh negara anggota ASEAN.
Kelima, implementasi penuh e-Form D melalui ASEAN Single Window untuk mendukung tujuan BSBR meningkatkan transformasi digital di ASEAN dan berkontribusi pada tujuan ASEAN untuk mempercepat pemulihan ekonomi kawasan dan integrasi transformasi digital.
Baca Juga:
Wamendag Roro Tekankan Pentingnya Sistem Logistik yang Adaptif dalam Hadapi Tantangan Global
Keenam, pernyataan para pemimpin untuk mengembangkan Kerangka Persetujuan Ekonomi Digital ASEAN (Digital Economy Framework Agreement/DEFA) guna meningkatkan integrasi ekonomi digital ASEAN dengan ekonomi digital global.
Ketujuh, Peta Jalan Harmonisasi Standar ASEAN untuk mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Program acara unggulan pada 2023 juga telah disiapkan. Wamendag Jerry menyebut, peluncuran fisik ASEAN Online Sale Day (AOSD) (Agustus 2023) dan seremoni implementasi penuh RCEP setelah Filipina menyelesaikan proses ratifikasinya pada AEM ke-55 (Agustus 2023).
Baca Juga:
Dukung Inovasi Ritel, Wamendag Roro Tegaskan Kontribusi Ritel bagi Ekonomi dan Perdagangan Nasional
Selanjutnya peluncuran Pencari Tarif ASEAN Baru dan Pengesahan Studi DEFA (Agustus 2023); dan peluncuran negosiasi DEFA pada AEC Council ke-23 (September 2023).
Bagi Wamendag Jerry, Indonesia perlu bergegas memanfaatkan peluang positif bagi ekspor Indonesia di tengah keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023.
“Apalagi dalam lima tahun terakhir, surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap ASEAN terus meningkat. Pada 2018, surplus neraca tercatat USD 3,92 miliar. Surplus kian membesar hingga mencapai USD 20,42 miliar pada 2022,” jelas Wamendag Jerry.