WahanaNews.co | Uni Eropa (UE) adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia, dan merupakan tujuan ekspor terbesar ke-3 dan sumber impor terbesar ke-4 di dunia. Dengan populasi sebesar 450 juta jiwa dengan daya beli yang tinggi, UE merupakan pasar yang sangat potensial bagi Indonesia.
Melalui perjanjian kerja sama Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) diharapkan akan berdampak positif pada daya saing barang dan jasa Indonesia dengan eliminasi hambatan, baik tarif maupun non-tarif, serta kerja sama
untuk memfasilitasi perdagangan.
Baca Juga:
Bertemu Mendag Kanada, Zulkifli Hasan: Percepat Penyelesaian Perundingan ICA-CEPA
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam diskusi yang bertajuk 'Mencari Titik Temu Dalam Kerja Sama Ekonomi Strategis Indonesia dan Uni Eropa” di Jakarta, Selasa (4/7).
"Sejak peluncuran perundingan hingga saat ini, banyak pemangku kepentingan di Indonesia yang
berharap perundingan ini dapat segera diselesaikan karena potensi yang besar antara Indonesia dan
UE," jelas Wamendag Jerry.
Dikatakan Wamendag, manfaat optimal perjanjian perdagangan hanya dapat diperoleh apabila
kedua pihak menghindari kebijakan yang berpotensi menghambat perdagangan dan investasi.
Baca Juga:
Bertemu Mendag Korea Selatan, Zulkifli Hasan Bahas Pemanfaatan Perjanjian Dagang Indonesia-Korsel
“Sejalan dengan itu, Indonesia terus menyoroti perkembangan kebijakan EU Green Deal dan turunannya, terutama terkait deforestasi dan perdagangan karbon. Diharapkan perjanjian ini dapat memastikan bahwa produk Indonesia tidak akan menghadapi hambatan di pasar Eropa,” jelas Wamendag.
Wamendag menekankan, perundingan I-EU CEPA adalah agenda prioritas Indonesia. Pemerintah Indonesia dan UE menargetkan untuk segera menyelesaikan perundingan.
Pada 2022, total perdagangan antara Indonesia dan UE mencapai USD 33 miliar atau meningkat 13,97 persen dibandingkan pada 2021. Dari sisi investasi, UE merupakan investor utama ke-6 di Indonesia, dengan nilai investasi hingga USD 2,7 miliar pada
2022.
Beberapa produk unggulan Indonesia ke UE antara lain minyak kelapa sawit, asam lemak monokarbosilat, batu bara, bijih tembaga, dan alas kaki. Sementara itu, produk-produk unggulan UE yang diimpor Indonesia antara lain tabung dan pipa, obat-obatan, vaksin, mesin, serta kertas. [jp/jup]