WahanaNews.co, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mendorong perdagangan hijau sebagai langkah konkret menghadapi perubahan iklim.
Menurut Wamendag, transformasi menuju sistem perdagangan yang berkelanjutan merupakan langkah strategis dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan.
Baca Juga:
Wamendag Roro: APEC Tegaskan Komitmen Reformasi Struktural untuk Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan
Wamendag Roro menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara utama dalam kegiatan Langkah Membumi Ecoground 2025 “Climate Action 101: Turning Awareness into Action” di Taman Kota Peruri, Jakarta, Sabtu (8/11).
Turut menjadi narasumber yaitu Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Irene Umar, VP Human Capital Development and Sustainability InJourney Robby Saputra, dan Miss Universe Indonesia 2024 Clara Shafira. Bertindak sebagai
moderator yakni Sekretaris Dewan Eksekutif The Habibie Center Nadia Sofia Habibie.
“Di Kementerian Perdagangan, kami memiliki perhatian khusus terhadap upaya mencari solusi terbaik terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, kami mendorong perdagangan yang bukan
hanya inklusif, tetapi juga ramah terhadap lingkungan. Tanpa penerapan prinsip perdagangan
hijau, hal tersebut justru bisa menjadi pembatas bagi kita sendiri,” ujar Wamendag Roro.
Baca Juga:
Bertemu US-ABC di TEI ke-40, Mendag Busan Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi dengan AS
Dalam kesempatan ini, Wamendag Roro juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mewujudkan ekosistem perdagangan berkelanjutan, termasuk kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi. Bagi Wamendag Roro, keberhasilan transisi menuju perdagangan hijau tidak dapat dicapai oleh satu pihak saja, melainkan memerlukan partisipasi aktif seluruh
pemangku kepentingan.
“Diperlukan kolaborasi konkret agar kebijakan, inovasi, dan kegiatan perdagangan dapat berjalan seiring dengan komitmen terhadap lingkungan. Pemerintah terus berupaya menciptakan regulasi
dan ekosistem yang mendukung pelaku usaha agar mampu beradaptasi dengan standar global yang makin menekankan aspek keberlanjutan,” tutur Wamendag Roro.
[Redaktur: Alpredo]