WahanaNews.co | Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin menyampaikan visi Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia. Hal ini ditandai dengan menguatnya industri fesyen muslim di Indonesia.
Pelaku usaha fesyen muslim di Tanah Air diharapkan mampu menikmati ceruk industri fesyen muslim dunia yang tahun 2024 mendatang diperkirakan nilai belanjanya mencapai USD 311 miliar.
Baca Juga:
Kemendag: Digitalisasi Perkuat Pengembangan Industri Modest Fashion
Demikian ditegaskan Wapres Ma’ruf Amin saat meresmikan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 bertema “From Local Wisdom to Global Inspiration”. Acara ini diselenggarakan pada Kamis (20/10) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten di sela gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2022.
Turut hadir mendampingi yaitu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Perdagangan Juan Permata Adoe, dan Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar.
“Bisnis fesyen muslim memiliki prospek cerah. Dengan peningkatan permintaan terhadap produk fesyen muslim oleh konsumen dunia ditambah dengan semakin menguatnya industri fesyen muslim Indonesia, sudah sewajarnya kita memiliki visi menjadi pusat fesyen muslim global,” kata Wapres Ma’ruf dalam sambutannya.
Baca Juga:
Hadiri JMFW 2024, Mendag: Indonesia Jadi Pusat Fesyen Muslim Dunia
Wapres Ma’ruf Amin menjelaskan, industri fesyen muslim Indonesia memiliki keunikan dibanding produk serupa dari negara lain yakni mengadopsi keindahan wastra (kain) Nusantara. Keunikan ini merupakan modal fesyen muslim Indonesia untuk dapat bersaing di pasar internasional.
“Penyelenggaraan JMFW diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan potensi besar bisnis fesyen muslim sehingga seluruh pemangku kepentingan semakin peduli untuk memajukan industri ini. Saya juga berharap penggunaan pakaian muslim produk dalam negeri semakin marak, terutama produk usaha kecil dan menengah (UKM),” ujar Wapres Ma’ruf Amin.
Wapres Ma’ruf Amin menjelaskan, tahun 2016-2017, pengeluaran wanita muslim global untuk fesyen mencapai USD 44 miliar. Sedangkan pada 2024, belanja fesyen konsumen muslim global diestimasi akan mencapai USD 311 miliar.
Di dalam negeri, industri fesyen muslim juga menunjukkan perkembangan yang membahagiakan. Tahun 2021, industri ini tumbuh 18,2 persen dengan total konsumsi mencapai Rp300 triliun. Tidak hanya itu, ekspor fesyen muslim juga meningkat signifikan 12,5 persen, mencapai USD4,6 miliar pada 2021.
Menurut Wapres Ma’ruf, pegiat fesyen pasti memahami bahwa pengakuan akan keberagaman adalah fenomena global yang semakin diterima oleh masyarakat dunia.
“Untuk itu, saya mengapresiasi gerak cepat Bapak dan Ibu sekalian untuk merebut peluang dan kesempatan, sekaligus mempersiapkan masa depan bangsa Indonesia sebagai pusat halal dunia. JMFW adalah salah satu ikhtiar untuk memajukan industri fesyen muslim Indonesia. Saya rasa tidak berlebihan jika kita bercita-cita menjadikan Jakarta dan kota lain di Indonesia sebagai Muslim Fashion Capital dunia seperti New York, London, Paris, dan Milan,” ujarnya.
Wapres Ma’ruf juga memberikan pesan untuk Kemendag untuk menggiatkan promosi produk fesyen muslim Indonesia, termasuk fesyen olahraga. Pesan ini saya titipkan juga untuk kantor-kantor perwakilan kita di luar negeri.
“Jadilah yang terdepan dalam promosi fesyen muslim secara digital, agar negara lain yang tertarik dan melakukan riset di bidang fesyen muslim dapat memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang industri fesyen muslim di Indonesia. Semoga ke depannya kita dapat mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia 2024,” pungkasnya. [JP]