Salah satu cara untuk mengurangi dampak impermanent loss lainnya adalah dengan berpartisipasi dalam staking crypto. Staking memungkinkan kamu untuk mengunci aset kripto dalam jaringan proof-of-stake (PoS) untuk mendapatkan imbal hasil berupa token tambahan. Melalui staking, LP bisa mendapatkan keuntungan dari bunga atau reward tambahan tanpa harus menghadapi fluktuasi harga yang ekstrim.
Namun, staking juga memiliki risikonya sendiri. Seperti halnya dengan likuiditas AMM, nilai token yang dipertaruhkan bisa berubah seiring waktu. Meskipun demikian, staking tetap menjadi pilihan yang menarik bagi banyak investor yang mencari pendapatan pasif.
Baca Juga:
Sri Mulyani: Pembangunan Infrastruktur harus Berkelanjutan, Inklusif, dan Tangguh Iklim
Strategi Yang Perlu Dilakukan
Meskipun impermanent loss merupakan hal yang perlu dipertimbangkan, banyak penyedia likuiditas yang masih menghasilkan keuntungan meski menghadapi kerugian sementara ini. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risiko ini:
1. Pilih pasangan aset yang stabil: Misalnya, pool seperti USDC/DAI atau USDC/USDT memiliki fluktuasi harga yang sangat kecil, sehingga mengurangi potensi impermanent loss.
2. Gunakan protokol likuiditas terkonsentrasi: Platform seperti Uniswap v3 memungkinkan LP untuk menetapkan kisaran harga tertentu, yang meningkatkan efisiensi modal dan berpotensi mengurangi kerugian.
3. Pilih pool asimetris: Beberapa platform seperti Balancer memungkinkan penggunaan pool non-50/50 (misalnya 80/20), yang dapat mengurangi impermanent loss.
4. Pantau pool secara aktif: Selalu memantau kondisi pasar dan tidak ragu untuk menarik likuiditas jika volatilitas pasar terlalu tinggi.
Baca Juga:
Pemerintah Butuh Rp1.900 T Bangun Infrastruktur, Ajak Investor Asing
Kesimpulan
Memahami impermanent loss sangat penting bagi siapa saja yang terlibat dalam DeFi. Meskipun kerugian ini sering kali dianggap sebagai risiko yang tidak dapat dihindari, banyak penyedia likuiditas yang tetap dapat meraih keuntungan dengan memanfaatkan fee perdagangan dan insentif token.
Dengan memilih pasangan aset yang tepat, menggunakan strategi likuiditas terkonsentrasi, dan aktif memantau kondisi pasar, kamu bisa mengurangi risiko ini secara signifikan.