WahanaNews.co | Kementerian Sosial (Kemensos) menyelenggarakan Workshop Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) di Rusun Sentra Mulya Jaya selama tiga hari di Jakarta.
Kegiatan tersebut mengusung tema Pelatihan Penguatan Pemberdayaan KPM PENA Graduasi dan Pelatihan Penguatan Kapasitas Pendamping Sosial PENA.
Baca Juga:
Gus Ipul Sapa Ratusan Pendamping Sosial Jakarta, Ingatkan Arahan Presiden Prabowo
Pelatihan ini guna memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peneriman manfaat dan pendamping sosial agar semangat untuk berwirausaha.
Kegiatan ini diikuti oleh 65 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Graduasi, 179 residen Sentra Mulya Jaya serta 303 pendamping sosial.
Pelatihan berlangsung selama 3 hari mulai 26 sampai 28 Januari 2024.
Baca Juga:
Menteri Sosial Tinjau Layanan Puskesos yang Dikembangkan Pemerintah Kelurahan Guwosari Bantul
Ada banyak kelas yang bisa diikuti oleh peserta, workshop terdiri dari Kuliner, kerajinan tangan, digital marketing, literasi keuangan, videografi, riset sederhana serta branding dan packaging.
Salah satu pelatihan yang diminati ialah workshop kuliner. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan kuliner sebanyak 133 orang yang merupakan residen rusun dan Sentra Mulya Jaya.
Pada hari pertama, peserta pelatihan diajarkan cara membuat minuman kekinian yaitu es caramel cappuccino dan es latte gula aren serta makanan yang sedang viral cromboloni.
Sedangkan pada hari kedua nanti peserta akan diajarkan membuat olahan minuman dari buah seperti smoothies dan pada hari ketiga pelatihan, peserta diajarkan membuat berbagai olahan dari bahan coklat. Peserta dibagi kedalam 6 kelompok dan dilatih oleh instruktur.
Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan, mereka mempraktikan langsung proses pembuatan racikan minuman dari cara membuat sirup caramel, whipcream, hingga cara menyajikan.
Peserta diajarkan cara menghitung takaran bahan-bahan untuk membuat adonan dan cara menggunakan peralatan untuk membuat sirup caramel dan whipcream agar hasilnya sesuai.
Arif, instruktur minuman di workshop kuliner yang juga seorang tenaga pengajar di Surabaya Hotel School (SHS) mengatakan, program PENA harus terus-menerus dilanjutkan agar semakin banyak masyarakat yang terberdayakan terutama melalui sektor kuliner.
“Saya senang para penerima manfaat memiliki kemampuan, pengetahuan dan niat untuk mengubah hidupnya dengan meningkatkan kemampuan perekonomian melalui sektor nyata di bidang usaha kuliner, dengan mengolah bahan menjadi sebuah sajian makanan maupun minuman yang layak dan menarik untuk dijual,” ujar Arif.
Arif berharap melalui program pelatihan PENA penerima manfaat memiliki keahlian dan keterampilan, tidak lagi ketergantungan dengan orang lain dan bisa memiliki penghasilan sendiri sehingga dapat mandiri secara ekonomi.
Selain itu, Arif juga memberikan tips kepada peserta yang ingin memulai usaha dibidang kuliner harus berani mencoba dan membuat sesuatu jangan berdiam diri.
[Redaktur: Zahara Sitio]