WahanaNews.co | Wali Kota London, Inggris, Sadiq Khan, mengatakan perlunya ada perlindungan polisi terhadap dirinya karena faktor warna kulit dan agama.
Pada acara di konferensi tahunan Partai Buruh, dia mengatakan telah menerima sejumlah ancaman pembunuhan dan kecaman sejak menjadi Wali Kota pada 2016.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Selain dirinya, ia juga menyebut para pesepakbola Inggris pun mengalami pelecehan rasis setelah Euro 2020.
Khan mengaku, dia memiliki 15 petugas polisi yang selalu menjaganya tetap aman sepanjang waktu.
Awalnya, Khan sempat menolak perlindungan polisi saat dia pertama kali terpilih sebagai Wali Kota.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Namun, seiring berjalannya waktu, ia setuju meminta kehadiran polisi penuh pada tahun 2017 karena bujukan beberapa orang di sekitarnya.
“Saya memiliki kewajiban untuk merawat staf saya dan saya mencintai keluarga saya,” kata Khan, dilansir BBC, Kamis (30/9/2021).
Perlindungan polisi yang dimaksud berarti seseorang tidak dapat melakukan apa pun secara spontan, termasuk berjalan-jalan, mengendarai sepeda atau membuka pintu depan rumahnya sendiri.
Pada Agustus, sebuah artikel surat kabar mengkritik Wali Kota karena bepergian dengan konvoi tiga kendaraan ke Battersea Park yang berjarak empat setengah mil dari rumahnya untuk membawa anjingnya, Luna, jalan-jalan.
Namun, dia mengatakan, keputusan itu dibuat atas saran polisi.
“Cerita itu membuat orangorang mengirimi saya email ancaman,” ujar dia.
Khan mengatakan, dia tidak menyebutkan tingkat perlindungannya sebelumnya karena dia tidak ingin mencegah orang lain terjun ke dunia politik.
Akan tetapi, dia telah terinspirasi untuk melakukannya sekarang oleh Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, yang telah melawan pelecehan rasial.
“Saya tidak akan membiarkan rasis dan Islamofobia ini mengintimidasi saya dan saya tidak akan pernah tunduk pada mereka. Wali kota kota terbesar di dunia membutuhkan perlindungan 24 jam sehari, tujuh hari sepekan karena warna kulitnya dan Tuhan yang dia sembah, itu tidak benar,” tambahnya. [dhn]