Warga juga mengaku pembakaran plastik untuk dijadikan bahan bakar sangat penuh tantangan dan berisiko. Namun mereka mengaku harus melakukannya dengan tabah.
"Kita berjalan dengan perlindungan Tuhan," kata Mahmoud.
Baca Juga:
Kasus Kerusuhan Truk di PIK 2 Tangerang, Polisi Amankan 22 Orang
Krisis bahan bakar akibat blokade Israel di Jalur Gaza berdampak besar pada berbagai sektor kehidupan warga Palestina. Baru-baru ini, Rumah Sakit Indonesia di Gaza juga nyaris kolaps, karena kekurangan bahan bakar.
Direktur rumah sakit Indonesia, Mourwan Sultan, mengatakan RS itu terancam berhenti operasi karena kekurangan bahan bakar.
"Rumah Sakit Indonesia menghadapi kekurangan bahan bakar yang parah, yang mengancam bisa menghentikan layanan medis sepenuhnya jika Israel terus mencegah bahan bakar masuk," kata Sultan dikutip Anadolu Agency, Senin (9/9).
Baca Juga:
Temuan Kuburan Massal di Palestina: Nyaris 200 Mayat Dievakuasi
Dia juga mengatakan jika bahan bakar tak kunjung datang, operasi rumah sakit tak bisa maksimal dan bisa memicu lebih banyak pasien meninggal.
RS di Gaza lain, Kamal Adwan, juga menghadapi nasib serupa.
Dalam pernyataan resmi, RS menyatakan fasilitas medis tersebut akan berhenti operasi dalam 48 jam jika bahan bakar tak kunjung datang.