WahanaNews.co | Rusia akhirnya terang-terangan menyatakan bahwa tujuan negaranya menginvasi Ukraina adalah untuk menjungkalkan dan menumbangkan Presiden Volodymyr Zelensky.
Hal itu yang membuat Rusia masih terus menyerang sekalipun sudah ada kesepakatan pengiriman gandum dari Ukraina ke luar negeri yang tak akan diganggu oleh Rusia.
Baca Juga:
Rusia Kecam Agenda NATO Tempatkan Pasukan Permanen di Eropa
Pernyataan yang cukup mengejutkan itu disampaikan diplomat nomor satu Rusia, yakni Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov, setelah ada kesepakatan pengiriman gandum dan biji-bijian Ukraina melalui Pelabuhan Laut Hitam.
Informasi itu terungkap saat Lavrov menyampaikannya di forum pertemuan Liga Arab yang diadakan di Kairo, Mesir, pada Minggu (24/7/2022), dilansir Independent.
Lavrov kemudian menuduh Kiev dan sekutu Baratnya terus membuat propaganda yang mendesain agar Ukraina menjadi musuh bagi Rusia.
Baca Juga:
Tiga Negara Tutup Langit, Menlu Rusia Batal ke Serbia
Padahal, klaim dia, rakyat Ukraina tidak membenci Rusia.
Oleh karena itu, kata Menlu Lavrov, invasi militer Rusia akan terus berlanjut hingga Zelensky didongkel dan rakyat Ukraina kata dia bisa bebas dari rezim dan beban yang diberikan Barat kepada mereka selama ini.
"Rakyat Rusia dan rakyat Ukraina akan terus hidup bersama dan kami akan membantu warga Ukraina lepas dari rezim itu," kata Lavrov.