WahanaNews.co | Matteo Salvini, pemimpin sayap kanan Italia, dikecam media atas aksi “senyap”-nya yang diam-diam membangun upaya diplomasi paralel dengan Rusia.
Salvini sendiri berdalih, itu merupakan upaya perdamaian yang dilakukannya secara tulus.
Baca Juga:
Negara-negara Ini Siap Bayar Kamu untuk Pindah dan Tinggal di Wilayahnya
Seperti dilansir dari laman Anadolu Agency pada Kamis (2/6/2022), Harian Domani telah mengungkapkan bahwa Salvini bertemu setidaknya empat kali dengan Duta Besar Rusia di Roma, Sergey Razov.
Pertemuan dilakukan semenjak Rusia melancarkan perangnya terhadap Ukraina pada 24 Februari 2022.
Surat kabar tersebut menggambarkan pertemuan itu sebagai rahasia yang dibantah Salvini.
Baca Juga:
Miliarder George Soros Disebut Lebih Berbahaya Dibandingkan Elon Musk
Pertemuan itu terjadi tanpa sepengetahuan Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, atau Menteri Luar Negeri, Luigi Di Maio.
"Bekerja untuk perdamaian dengan duta besar dan pemerintah dari banyak negara, secara terbuka, (dengan) satu-satunya tujuan untuk mengakhiri perang," dalih Salvini melalui Twitter pada Rabu (1/6/2022).
"Saya telah melakukannya dan saya akan terus melakukannya," lanjutnya.