WahanaNews.co, Jakarta - Sekitar 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka saat seorang pria bersenjata dengan seragam kamuflase menembaki orang-orang di sebuah konser di Balai Kota Crocus dekat Moskow pada Jumat (22/3/2024) malam.
Serangan ini terjadi dua minggu setelah Amerika Serikat (AS) dan Inggris memperingatkan tentang ancaman teror di Rusia.
Baca Juga:
Akhiri Perang Presiden Ukraina Zelensky Bakal Ajukan Damai dengan Rusia
Dalam salah satu serangan paling brutal di Rusia dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya lima pria bersenjata terlihat dalam video yang belum dikonfirmasi.
Mereka mengeluarkan tembakan berkali-kali ke arah warga sipil yang berteriak-teriak sambil berada di dalam ruang konser saat grup rock era Soviet "Picnic" hendak tampil.
Gedung konser yang memiliki kapasitas 6.200 kursi di pinggiran barat Moskow, dekat pusat perbelanjaan yang juga disebut Crocus City, telah terjual habis untuk pertunjukan tersebut.
Baca Juga:
Diberondong Peluru, PM Slovakia Berstatus 'Warga' NATO tapi Akrab dengan Rusia
Video lain menunjukkan orang-orang yang menembaki orang-orang di bawah tanda masuk ke Balai Kota Crocus.
Beberapa orang tergeletak tak bergerak di genangan darah di luar aula. Seorang saksi mata yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters, "Tiba-tiba ada ledakan di belakang kami - tembakan. Ada ledakan - saya tidak tahu apa."
"Saat itu kerumunan terinjak-injak. Semua orang berlari ke eskalator," tambahnya. "Semua orang berteriak; semua orang berlarian."