Api menjulang ke langit, dan gumpalan asap hitam melayang-layang di atas tempat itu saat ratusan lampu biru dari kendaraan darurat menyala di malam hari, seperti yang terlihat dalam gambar dan video Reuters.
Helikopter berusaha memadamkan api dan mengevakuasi sekitar 100 orang dari ruang bawah tanah, menurut laporan media Rusia. Atap tempat tersebut runtuh, menurut kantor berita negara RIA.
Baca Juga:
Akhiri Perang Presiden Ukraina Zelensky Bakal Ajukan Damai dengan Rusia
Media Rusia melaporkan adanya ledakan kedua di lokasi tersebut, dan terdapat laporan bahwa beberapa pria bersenjata telah membuat barikade di dalam gedung tersebut.
Namun, belum jelas siapa penyerangnya, dan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa ini adalah "serangan teroris yang sangat kejam."
Dua pekan lalu, Kedutaan Besar Amerika di Rusia memperingatkan bahwa “ekstremis” mempunyai rencana untuk melakukan serangan di Moskow.
Baca Juga:
Diberondong Peluru, PM Slovakia Berstatus 'Warga' NATO tapi Akrab dengan Rusia
Kedutaan mengeluarkan peringatannya beberapa jam setelah badan keamanan Rusia FSB mengatakan pihaknya telah menggagalkan serangan terhadap sebuah sinagoga di Moskow yang dilakukan oleh sel kelompok militan ISIS.
Belum ada konfirmasi apakah ancaman terhadap sinagoga itu yang dimaksud Kedubes AS.
Presiden Vladimir Putin, yang pada Ahad terpilih kembali untuk masa jabatan enam tahun yang baru, mengirim ribuan tentara ke Ukraina pada tahun 2022 dan telah berulang kali memperingatkan bahwa berbagai kekuatan – termasuk negara-negara di Barat – berusaha menabur kekacauan di Rusia.