WahanaNews.co | Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan Andrey Troshev gantikan Yevgeny Prigozhin jadi bos tentara bayaran Wagner Group.
Rencana ini disampaikan Putin saat wawancara dengan surat kabar Kommersant yang dirilis Jumat (14/07/23).
Baca Juga:
Inggris Bakal Anggap Tentara Bayaran Wagner Group Sebagai Organisasi Teroris
Dalam wawancara, Putin menyebut Wagner "tidak ada" di bawah hukum Rusia. Namun, lanjutnya, pemerintah perlu mengambil langkah untuk melegalkan organisasi.
Dia pun memberikan beberapa pilihan soal masa depan Wagner termasuk tetap eksis di bawah komando "Sedoy" (rambut abu-abu), julukan Troshev.
Trozhev adalah pensiunan kolonel Rusia, anggota pendiri sekaligus direktur eksekutif Wagner Group. Sebelumnya ia menjabat sebagai kepala staf kelompok intik operasi di Suriah mulai Desember 2021.
Baca Juga:
Perang Besar di Depan Mata, Negara-negara Afrika Barat Bersiap Gempur Niger
Dalam sebuah dokumen sanksi UE, Troshev banyak terlibat di wilayah Deir-ez-Zor, timur Suriah. Di sana, ia berhadapan langsung dengan militer AS.
"Dengan demikian, dia memberikan kontribusi penting untuk upaya perang (Presiden Suriah) Bashar al-Assad dan karena itu mendukung dan mendapat manfaat dari rezim Suriah," sebut dokumen itu seperti dilaporkan CNN.
Laporan ini juga diperkuat dokumen sanksi Inggris yang menyebut Troshev yang menjabat kepala eksekutif kelompok militer swasta "telah menekan penduduk sipil di Suriah".
Sebelumnya, Wagner Group pimpinan Prigozhin melakukan pemberontakan pada 24 Juni lalu. Prigozhin mengklaim telah menguasai pangkalan militer Rostov, selatan Rusia.
Tak lama kemudian, Putin dalam pidatonya menyebut Prigozhin adalah pengkhianat. Lima hari pascakudeta, Putin disebut menggelar pertemuan di Kremlin dengan mengundang 35 petinggi militer termasuk bos Wagner.
Hanya saja, banyak yang meragukan pertemuan itu sebab tak ada bukti nyata. Ada yang menduga bos Wagner sudah dipenjara atau meninggal.[eta]